Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri acara Pemasyarakatan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) serta pelantikan Pokja Bidang Koperasi, Wirausaha dan UKM DPP Partai Golkar.
Dalam sambutannya, Ahok mendukung gerakan di bidang kewirausahaan tersebut. Ia pun menilai, masyarakat Indonesia belum memahami konsep ekonomi Indonesia yang menganut Pancasilais.
"Saya sangat mendukung gerakan ini, karena kalau kita bicara ilmu dagang, sebetulnya Pancasilais kita, banyak orang salah paham. Saya melihat Gerakan Golkar ini sangat baik. Kita beda dengan negara liberal atau neolib atau kapitalis," ujar Ahok di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (30/8/2016)
Menurut Ahok, konsep ekonomi liberal atau kapitalis memiliki konsep, bahwa masyarakat miskin diberikan pekerjaan agar tidak mengganggu pekerjaan masyarakat kelas elit. Sementara itu konsep ekonomi yang bersifat Pancasilais yakni bagaimana menaikkan derajat ekonomi masyarakat kelas bawah setara dengan kelas atas.
"Banyak konsep mereka orang miskin harus dikasih kerjaan supaya tidak mengganggu yang kaya. Kita beda, Pancasialis adalah bagaimana menaikan yang bawah supaya kesempatan lapangan tandingnya sama. Tentu yang kita lakukan dengan cara koperasi tapi koperasi tidak cukup, harus ada pihak pemerintah yang intervensi," kata Ahok.
Lebih lanjut, dirinya menegaskan Pemprov DKI Jakarta memberikan kemudahan bagi masyarakat, untuk menikmati fasilitas di Jakarta dengan harga yang bisa dijangkau.
"Mungkin bapak ibu orang Bekasi, Tangerang, Depok, Jakarta itu kalau naik Transjakarta hanya Rp3.500 saja. Kami menyiapkan tiket bulanan tahunan," jelasnya.
"Bahkan kalau bapak ibu gajinya UMP, daftar menjadi nasabah Bank DKI bapak ibu tak perlu bayar bus. Ini menekan biaya transportasi. Kami juga menyuplai banyak rusun, karena perumahan juga masalah. Kalau perumahan bisa kami tekan biaya Rp5.000-Rp15.000 per hari, dengan subsidi bus sekolah anaknya dapat KJP, ada dokter, tentu biaya akan ditekan," sambungny.
Dalam acara tersebut, hadir pula Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham, Menteri Perindustrian Airlangga Hartato, Menteri UMKM dan Koperasi A.A. Gede Puspa Yoga, serta Wakil Ketua MPR Mahyudin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!