Hujan yang merata dan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau telah menyebabkan kualitas udara makin membaik. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Sumatera mulai membaik. Pengukuran kualitas udara pada Selasa (30/8/2016) pukul 09.00 Wib menunjukkan tidak ada kualitas udara yang tidak sehat. Di Pekanbaru, Kampar, Pelawalan, Siak, Dumai, Kepri, Aceh, Jambi dan Sumatera Utara ISPU dalam kondisi baik.
"Semua pengukuran dibawah 50 psi. Sedangkan di Rokan Hilir, Bengkalis dan Palembang pada level baik hingga sedang," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," kata Sutopo dalam keterangan resmi, Selasa (30/8/2016).
Satelit MODIS dari NASA tidak mendeteksi hotspot kebakaran hutan dan lahan di Riau karena tidak melintasi wilayah Riau atau blank area. Berdasarkan pantauan udara dengan pesawat terlihat kebakaran hutan dan lahan masih cukup banyak terjadi. Kebakaran hujan di Kecamatan Sujud Kab Rokan Hilir masih berlangsung. Asap tebal masih terpantau menyebar ke bagian utara. Di Sujud ini adalah kebakaran yang paling luas di Riau. Diperkirakan lebih dari 50 hektar lahan terbakar. Begitu juga di Kecamatan Rantau Bais Kab Rokan Hilir, lahan seluas 40 hektar terbakar.
"Di daerah lain tedapat di Tasik Serai Kecamatan Pinggir Kab Bengkalis, Kec Bukit Batu Kab Bengkalis dan Rimbo Panjang Kab Kampar masih terdapat lahan yang terbakar," ujar Sutopo.
Daerah lain di Indonesia yang terbakar berdasarkan pantauan satelit MODIS pada Selasa (30/8/2016) terdapat 165 hotspot, dimana 124 hotpot dengan tingkat kepercayaan Sedang (30-70 persen), dan 41 hotspot dengan tingkat kepercayaan Tinggi (lebih dari 70 persen). Hotspot mulai meningkat kembali di Kalimantan Barat yaitu terdapat 43 titik dan Kalimantan Tengah ada 12 titik. Untuk mengatasi kebakaran hutand an lahan di Kalimantan Barat maka BNPB dan BPPT mengoperasikan hujan buatan terhitung pada hari ini (30/8/2016). Selain itu BNPB telah menempatkan 2 helikopter water bombing di Kalimantan Barat dan 2 helikopter water bombing di Kalimantan Tengah.
BNPB dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengoperasikan hujan buatan di Sumatera Selatan dan Riau. Di Sumatera Selatan hujan buatan telah menaburkan garam ke dalam awan-awan potensial sebanyak 69,9 ton sejak (13/6/2016) hingga sekarang. Sedangkan di Riau menaburkan 40 ton garam sejak 15/7/2016 hingga sekarang. Tersedianya awan-awan potensial di atmosfer menyebabkan hujan buatan efektif menjatuhkan hujan sehingga memadamkan api dan membasahi permukaan yang menyebabkan hutan dan lahan sulit terbakar.
Operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di 6 provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kalsel terus berlangsung saat ini. "Ada 5 strategi yang dilakukan yaitu operasi darat, operasi udara, operasi penegakan hukum, operasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak, dan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok masyarakat dan desa tangguh bencana," tutup Sutopo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak