Suara.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, jumlah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) menurun berkat Tim Satuan Tugas (Satgas) Pemburu Api, telah melakukan penanganan Karhutla dengan efektif, yakni berpatroli.
"Jadi, patroli terpadu ini kelihatan sangat bagus, karena dia sambil patroli cek hotspot ada fire spot atau nggak. Kalau ada fire spot langsung dimatikan. Ini sekaligus menjadi upaya sosialiasi," kata Siti dalam video conference karhutla, di gedung Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016).
Menurut Siti, dari tujuh wilayah yang menjadi rawan Karhutla, para tersangka diketahui merupakan masyarakat kecil.
"Ketika masyarakat melakukan pembakaran ini, langsung terlihat oleh Satgas. Mereka akan langsung diperiksa petugas. Sebab itu, tadi hasil rapat mengatakan bahwa kita akan dalami dengan MOU dan penataan selanjutnya," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi kepada lembaga atau berbagai pihak terkait dalam pencegahan dan penanganan lahan hutan di berberapa daerah.
"Saya sampaikan ke Ibu Siti, sudah ada sinergi kordinasi dengan pihak swasta. Pihak swasta yang tidak bisa mengikuti atau tetap melakukan pembakaran hutan sepihak. Kemudian surat izin dicabut dan tidak akan dikeluarkan lagi," kata Puan.
Dia pun mengungkapkan, dari tujuh provinsi yang statusnya darurat di tahun 2016, jumlah titik api dilaporkan terjadi pengurangan secara drastis.
"Kita sangat bersyukur ya, penegakan hukum sangat berjalan baik, ditambah pengaruh cuaca membuat di tujuh provinsi masih dibantu turun hujan," ujar Puan.
"Dan diprediksi oleh BMKG mulai Agustus ini akan mulai masuk musim hujan sampai September, kita harapkan curah hujan terus turun di daerah rawan kebakaran hutan," kata Puan.
Putri mantan Presiden RI ini menambahkan, baginya Karhutla bukan hanya tugas pemerintah pusat saja. Tapi semua elemen masyarakat dan jadi tangung jawab kita bersama.
"Karena sudah dilakukan status siaga darurat di tujuh provinisi, pemerintah baik pemerintah pusat maupun Pemda setempat sudah bisa melakukan tindakan antisipasi, dan saat ini kita bisa lakukan pencegahan kebakaran hutan," kata Puan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik