Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membantah memangkas tunjangan profesi guru puluhan senilai triliun rupiah. Menurutnya, dana untuk guru yang dipangkas itu adalah sisa penggunaan anggaran.
"Nggak ada yang dipotong. Itu namanya sisa penggunaan anggaran," kata Muhadjir di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Menurut dia, dana yang dipangkas itu bukan tidak efektif. Namun itu merupakan sisa anggaran yang bertahun-tahun tak terpakai, sehingga nilainya cukup besar setelah terakumulasi.
"(Dana anggaran) Bukan tidak efektif. Sebetulnya itu kan (sudah) sekian tahun, baru kemudian dilaporkan 2015. Jadi sekian tahun menumpuk (jadi) lebih besar," ujar dia.
Kendati begitu, lanjut Muhadjir, dana anggaran tunjangan guru tetap ada.
"Nggak hilang. Itu akan dihitung untuk anggaran berikutnya," tutur dia.
Muhadjir pun menampik telah dipanggil DPR terkait pemangkasan tunjangan profesi guru tersebut. Ia mengaku akan rapat dengan Komisi X DPR juga bukan khusus membahas mengenai pemangkasan tunjangan guru, namun soal pendidikan secara umum.
"Kayaknya nggak ada panggilan (dari DPR). Kalau kami akan ketemu dengan Komisi X, iya, tapi tidak spesifik soal itu," kata dia.
Sebelumnya, dalam rapat dengan DPR, Kamis (25/8/2016) lalu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengumumkan rencana pemangkasan tunjangan profesi guru sebesar Rp23,4 triliun pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016. Pemangkasan itu bagian dari penghematan transfer ke daerah sebesar Rp70,1 triliun.
Menurut Sri, pemotongan tunjangan profesi guru disesuaikan dengan data jumlah guru di lapangan. Karena, kata dia, jumlah guru yang berhak menerima tunjangan profesi tak sesuai dengan jumlah saat penganggaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!