Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah mencari informasi mengenai apakah benar Ilyas Karim (88) merupakan salah satu dari dua orang pengibar pertama bendera Merah Putih pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Pensiunan prajurit itu merupakan salah satu warga yang tinggal di sisi-sisi rel kereta api, samping apartemen Kalibata City, Jalan Rawajati Barat, Jakarta Selatan, yang rumahnya kemarin ditertibkan pemerintah.
"Kami lagi cek. Sekarang kami tidak tahu, apa betul dia pengibar bendera pertama," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Tetapi soal benar atau tidaknya Ilyas Karim pengibar bendera pusaka pertama, bagi Ahok penegakan aturan tetap harus dilakukan. Bangunan yang berdiri tidak pada tempatnya tetap harus ditertibkan.
Adapun warga yang terkena kebijakan tersebut, kini telah disiapkan rumah susun. Khusus untuk warga Rawajati disiapkan rusun di Marunda, Jakarta Utara.
"Tapi bagi kami itu urusan kedua. Kalau setiap orangtua tidak mampu pun, kalau dia mau masuk ke rusun, kita mau pelihara kok," ujar Ahok.
Kemarin, Ilyas Karim mengatakan sudah melakukan berbagai upaya, termasuk menyurati lembaga negara, untuk membatalkan kebijakan penertiban pemukiman warga di Rawajati.
"Kemarin sudah kasih surat kepada kodim, kepada kapolres, mohon bantuan untuk penyelesaian ini. Katanya iya, iya. Tadi saya tengok kodim di belakang, dia jauh-jauh saja nonton. Polisi-polisi di belakang nggak berani ke depan," kata Ilyas Karim di Jalan Rawajati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016).
Berani buktikan
Lelaki tua itu namanya Ilyas Karim. Usianya 88 tahun. Dia mengaku menjadi salah satu pengibar bendera pusaka pada 17 Agustus 1945.
Wartawan Suara.com menemuinya di dekat puing-puing bangunan bekas rumahnya yang baru saja digusur pemerintah.
Kemudian lelaki asal Padang, Sumatera Barat, menceritakan masa-masa mudanya dulu.
"Dulu saya dari pelajar siswa, saya dulu sekolah di Banten, sekolah Tarbiyah. Tahun 1945, sekolah kami digusur oleh Jepang. Karena cewek-cewek diambil oleh Jepang dibawa ke asrama, akhirnya sekolah kami bubar," kata mantan prajurit itu.
Selepas sekolahnya dibubarkan, Ilyas menjadi salah seorang yang turut mengamankan Presiden RI Sukarno.
"Kami tidak sekolah lagi. Nah, tahun 1945 itu kami mendirikan BKR (Barisan Keamanan Rakyat) untuk mengamankan Sukarno," ujar Ilyas.
Saat bergabung dengan BKR itulah, Ilyas sering bertemu para tokoh penting negeri ini. Tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemudian dia ditunjuk menjadi salah pengibar bendera Merah Putih pertama.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka