Suara.com - Nasib sial dialami pebalap Repsol Honda, Marc Marquez. Berlaga di sirkuit Philip Island, Australia, pebalap yang beberapa waktu lalu mengukuhkan diri sebagai juara dunia MotoGP musim ini, gagal menyentuh garis finis.
Marquez yang mengawali balapan di posisi terdepan, harus menerima kenyataan pahit setelah terjatuh saat balapan masih menyisakan 18 lap atau putaran.
Peristiwa tersebut memang membawa berkah bagi pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow yang akhirnya memenangkan seri di Philip Island. Namun, peristiwa jatuhnya pebalap Spanyol itu ternyata juga membangkitkan kenangan pahit bagi Crutchlow.
Dua musim lalu, di Philip Island, Crutchlow juga mengalami nasib serupa dengan Marquez. Yaitu menyusuri kerikil.
"Jika Marc jatuh di tikungan enam, saya tidak pernah menyangka itu terjadi," kata Crutchlow.
"Saya jatuh di tikungan empat dua tahun lalu, dan dia (Marquez) jatuh di lap kesembilan atau lebih. Jadi di sepanjang balapan, saya berpikir bahwa ini adalah bencana," sambungnya.
"Jujur saja, di tikungan itu saya tidak berani menekan rem terlalu dalam. Karena saya punya kenangan pahit dua tahun lalu," sambungnya lagi.
Dengan kemenangan tersebut, pebalap asal Inggris tersebut berhasil beranjak ke posisi enam klasemen sementara pebalap dengan torehan 141 poin. Tertinggal 14 poin dari pebalap Spanyol lainnya, Dani Pedrosa yang menempati posisi lima.
Sementara Marquez yang gagal meraih poin, tidak khawatir dengan 273 poin yang dimilikinya. Karena Valentino Rossi yang menempati posisi runner-up di Philip Island, masih jauh tertinggal dengan 216 poin. (Scoresway)
Berita Terkait
-
Tak Terobsesi Rekor, Marc Marquez Tetap Waspadai Momen Turunnya Prestasi
-
Sirkuit Mandalika Umumkan Kalender Event 2026: dari MotoGP hingga Balap Ketahanan
-
Marc Marquez: Kami Butuh Pecco Kembali ke Levelnya
-
5 Motor Sport Bekas Ala MotoGP Harga Miring untuk Tampil Gaya saat Sunmori
-
Jorge Lorenzo Ungkap Nama-nama Jagoannya di MotoGP 2026
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara