Suara.com - Aliansi Mahasiswa Jakarta mendukung Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jakarta untuk menyelenggarakan pilkada periode 2017-2022 dengan damai tanpa diwarnai kampanye dengan mengangkat isu SARA.
"Aliansi Mahasiswa Jakarta merasa perlu dan penting untuk bersama-sama mengajak seluruh lapisan masyarakat DKI Jakarta untuk merayakan pesta demokrasi tersebut dengan tetap menjaga kerukunan antara masyarakat sehingga terwujudnya pilkada yang damai, aman, dan tanpa SARA," kata Koordinator Aliansi Mahasiswa Jakarta, Prudensius Sarame, Rabu (2/11/2016).
KPUD telah menetapkan tiga pasangan kandidat yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Setelah itu, dilakukan deklarasi kampanye damai dan berintegritas pada Sabtu (28/10/2016) lalu. Tujuannya agar peserta dan pendukung tidak kampanye dengan menyinggung perasaan pasangan lain, terutama isu SARA.
Menurut aliansi mahasiswa kerukunan masyarakat harus lebih diutamakan. Sebab, pilkada bertujuan untuk mendapatkan pemimpin Jakarta yang ideal.
"Menjaga kerukunan antara masyarakat adalah tanggungjawab bersama," kata Prudensius.
Aliansi mahasiswa mengajak masyarakat jangan tidak terpengaruh isu agama karena bisa memecah belah persatuan.
"Mengajak warga DKI Jakarta agar tidak mau dipengaruhi oleh isu-isu SARA, yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dan turut mengawal proses Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan mengedepankan nilai-nilai demokrasi," katanya.
Prudensius juga meminta aparat keamanan untuk menindak tegas penyebar kebencian.
"Meminta dan menuntut POLRI dan TNI untuk bersikap independen dan profesional," kata Prudensius.
Berita Terkait
- 
            
              Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
- 
            
              Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
- 
            
              Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
- 
            
              Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
- 
            
              Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP