Suara.com - Sebelum dan setelah gerakan 4 November, Presiden Joko Widodo konsolidasi dengan berbagai elemen bangsa untuk mempertahankan situasi yang damai di negeri ini. Usai 4 November, dalam dua hari terakhir, Kepala Negara mengunjungi pimpinan dua organisasi keagamaan terbesar Tanah Air, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Sore ini, Presiden akan kembali bertemu tokoh-tokoh organisasi Islam ke Istana. Jokowi mengundang mereka untuk sama-sama membantu mendinginkan suasana tegang akhir-akhir ini.
"Kami terus akan melakukan pertemuan-pertemuan untuk memberikan penjelasan-penjelasan sehingga bisa mendinginkan suasana, menyejukkan suasana. Pertemuannya akan memiliki goal (tujuan) seperti itu," kata Jokowi di Istana.
Namun, Jokowi tidak menyebutkan satu persatu pimpinan ormas Islam yang sore ini diundang ke Istana.
"Banyak sekali, Al Irsyad dari Perti, ICMI, majelis-majelis ta'lim ada juga, Darul Anwar dan lainnya," ujar dia.
Ketika ditanya apakah pimpinan ormas Front Pembela Islam, seperti Habib Rizieq Shihab, juga diundang, Jokowi mengaku tak tahu. Rizieq merupakan penanggungjawab aksi 4 November. Demonstrasi 4 November mengangkat isu penegakan hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Nggak tahu," tutur dia.
Jokowi berharap ke depan tidak ada lagi aksi massa terkait kasus Ahok.
"Kami harapkan sudah tidak ada," kata dia.
Jokowi telah menginstruksikan kepada aparat penegak hukum untuk memproses kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok secara cepat dan tegas.
Berita Terkait
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Perubahan Dagu Iriana Jokowi Dulu dan Sekarang Disorot: Tajam ke Bawah Kayak Hukum Indonesia
-
Ucapkan Selamat Pada Jokowi, Jenderal Gatot: Karena Sudah Merusak Negeri Ini
-
Rocky Gerung Ungkap Alasan Jokowi Tak Mempan Disembuhkan Dokter Kepresidenan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka