Suara.com - Sebuah ledakan yang diklaim dilakukan oleh ISIS mengguncang satu tempat suci di bagian baratdaya Paksitan pada Sabtu (12/11/2016), merenggut sedikitnya 52 nyawa dan melukai sejumlah orang, kata para pejabat.
Hashim Ghalzai, komisaris distrik setempat, mengatakan kepada Reuters, ledakan di Shah Noorani terjadi ketika ratusan orang berada di dalamnya.
Menteri Dalam Negeri Provinsi Baluchistan, Sarfaraz Bugti, mengatakan 52 orang terbunuh dan lebih dari 105 orang, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, luka-luka.
"Setiap hari saat matahari terbenam, ada acara dhamaal (tari-tarian untuk ritual), dan ada banyak orang yang datang untuk melihat acara ini," kata Nawaz Ali, penjaga tempat suci itu.
Tempat suci itu terletak di Provinsi Baluchistan sekitar 100 km sebelah utara kota pelabuhan Karachi. Hakeem Nasi, petugas pertolongan, mengatakan kepada Geo TV bahwa puluhan orang cedera telah dipindahkan.
Pemerintah, kata Bugti, mengerahkan 25 ambulans dari kota terdekat Hub ke tempat kejadian itu, kata Akbar Harifal, sekretaris Provinsi Baluchistan. Tentara dikerahkan untuk membantu operasi pertolongan karena tempat tersebut berada di kawasan pedalaman.
Menurut dia, sejauh ini belum jelas apakah serangan tersebut dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri atau bahan peledak yang ditempatkan di tempat itu.
Serangan-serangan sering dilancarkan oleh kelompok militan di provinsi itu tahun ini.
ISIS menyatakan dalam sebuah pernyataan melalui kantor beritanya Amaq bahwa para pejuangnya telah melancarkan pengeboman pada Sabtu itu. Kelompok tersebut juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan besar terakhir di provinsi itu, di sebuah akademi polisi bulan lalu, yang membunuh sekitar 60 orang. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu