Suara.com - Tim kampanye pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengklaim menemukan 104.826 data pemilih sementara bermasalah. Data ini mereka temukan dari hasil penyisiran terhadap data daftar pemilih sementara pilkada Jakarta periode 2017-2022 yang dikeluarkan KPUD
"Kami menemukan beberapa hal yang menurut kami bermasalah. Ada di atas 104.826. Ada NIK ganda namanya berbeda. Ada yang tanpa NIK ini angkanya lumayan juga. Kemudian ada tanpa nomor KK," kata wakil ketua tim kampanye Anies-Sandiaga, Mohamad Taufik, di posko pemenangan, Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2016).
Rincian temuan mereka, di antaranya, kasus NIK ganda sebanyak 43.427 pemilih, satu NIK dengan tiga nama sebanyak 814 pemilih, kemudian pemilih tanpa nomor KK sebanyak 59.713 pemilih.
Taufik berharap temuan ini menjadi catatan KPUD Jakarta.
Data yang disisir tim kampanye Anies-Sandiaga adalah data pemilih sementara yang dikeluarkan KPUD pada awal November 2016. KPUD menyebutkan sebanyak 7.162.856 pemilih.
"Saya kira ini bisa berpengaruh kepada lancar atau tidaknya pilkada. Kami sampaikan itu kepada masyarakat. Supaya KPU segera menyisir bersama-sama tim pasangan calon," kata Taufik.
Taufik mengatakan KPUD masih memiliki waktu untuk memperbaiki data pemilih sampai penentuan daftar pemilih tetap pada 8 Desember 2016.
Taufik mengatakan jika masalah ini tidak segera diselesaikan, akan menjadi masalah serius di kemudian hari.
"Kami ajak KPU melakukan itu agar pilkada bersih dari pemilih siluman. Mumpung memang waktunya KPU mempersiapkan penetapan DPT masih panjang," ujarnya.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta menambahkan dari lima wilayah di Jakarta, yang paling banyak ditemukan daftar pemilih ganda ialah Jakarta Timur.
"Pertama kalau lihat data ini hampir semua wilayah ada (pemilih ganda). Tapi yang dominan Jakarta Timur," kata dia.
Taufik mengatakan telah mengirimkan surat kepada KPUD dan diteruskan ke Dukcapil DKI Jakarta.
"Kita lakukan penyisiran sejak terima DPS dari 7,1 juta. Ini baru hasil 70 persen penyisiran, kemungkinan bisa bertambah. Masak sih dari tahun ke tahun pilkada ke pilkada masih kayak gini," katanya.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Sah! KPUD Jakarta Tetapkan Pramono Anung-Rano Karno Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta Terpilih
-
Antar Surat Undangan Penetapan Pemenang Pilkada, KPUD Jakarta Sambangi Kediaman Pramono Anung
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka