Suara.com - Ketua tim hukum pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Didi Irawadi Syamsuddin, mempertanyakan perbedaan program pengembangan komunitas Rp1 miliar per RW dengan program-program yang dijanjikan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur lain selama masa kampanye. Dia mempertanyakan hal itu karena terkesan hanya program Agus-Sylviana yang disoal.
"Katakan ini menaikkan gaji PNS sekian juta, ingin membangun rumah sakit, membangun lapangan sepakbola dan banyak lagi. Itu, kan memerlukan uang atau yang pasti tentu bisa dinilai dengan uang. Sebab apa bedanya dengan program uang Rp1 miliar, Rp50 juta dan sebagainya," ujar Didi dalam jumpa pers di posko pemenangan Agus-Sylviana, Jalan Proklamasi, nomor 41, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016).
Program yang dimaksud, antara lain yang disampaikan pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang akan membangun rumah sakit di setiap kecamatan untuk memininalisir biaya hidup warga. Sementara program pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, membangun stadion internasional kebanggaan Persija.
Itu sebabnya, jika KPUD Jakarta menilai program Agus-Sylviana sebagai pelanggaran administrasi, seharusnya tidak ada lagi pasangan calon yang menawarkan program yang konkret.
"Andai KPU DKI Jakarta menyatakan ini sebagai pelanggaran, sekalipun ini hanya sekedar administrasi, maka kedepan tidak ada lagi calon-calon yang berani menawarkan program-program konkret kepada publik," katanya.
Dia menambahkan program Rp1 juta per RW tiap tahun yang dijanjikan Agus-Sylviana sudah disampaikan ke KPUD Jakarta.
"Memang visi misi yang diserahkan ke KPU DKI tidak perkata-kata yang menyatakan program Rp1 miliar per RW. Namun, program itu merupakan pendapatan lebih detail dari visi misi yang ada dari 10 program unggulan Agus-Sylvi," kata dia.
"Pada hal 29 dari visi misi yang disampaikan ke KPU DKI jelas disebutkan 'Kami siap mengelaborasi visi dan misi dalam rangkaian kampanye Pilgub DKI Jakarta sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih operasional serta sasaran - sasaran yang lebih kuantitatif kepada masyarakat luas," Didi menambahkan.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta