Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan menceritakan aksi kelompok bandit Ramlan Butarbutar alias Porkas saat mereka berada di rumah pengusaha Dodi Triono. Ketika itu, para bandit belum tahu dimana kamar tidur Dodi.
"Waktu pelaku masuk ke dalam rumah, langsung menanyakan kepada pembantu, 'eh kamu, di mana kamar majikan kamu?'" kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Kamis (29/12/2016).
Dari hasil rekonstruksi barang bukti, keterangan saksi, dan pelaku, polisi menyimpulkan untuk motif aksi mereka pada hari Senin (26/12/2016) adalah perampokan.
"Kalau begini, berarti tujuannya ke kamar Pak Dodi. Ini indikasi kalau perampokan," katanya.
Iriawan mengatakan penyidik masih terus mendalami kasus tersebut, terutama kenapa mereka menyasar rumah Dodi.
"Tadi kami langsung memeriksa Erwin dan Sinaga kenapa mobil (pelaku) berhenti di rumah Pak Dodi. Padahal ada rumah lain. Atau mungkin karena rumah lain terkunci," kata dia.
"Apalagi karena rumah Pak Dodi pada saat tersangka lewat terbuka pintunya. Kenapa terbuka? Itu supir (Dodi) yang baru mengeluarkan pintu plastik diberikan kepada supir yang rumahnya ada di Pulomas Residence sehingga mungkin tersangka melihat ada peluang (perampokan)," Iriawan menambahkan.
Iriawan mengatakan kasus merupakan perampokan, pembunuhan, serta penyekapan.
Para pelaku yang masih hidup akan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto Pasal 365 KUHP Pencurian Pemberatan juncto Pasal 333 KUHP tentang perampasan kemerdekaan.
"Namun tetap akan didalami karena menurut pengakuan tersangka Erwin perampokan ini random," ujarnya.
Kepolisian telah menangkap tiga orang dalam kasus itu. Pertama, Ramlan Butarbutar yang akhirnya tewas ditembak saat penangkapan. Dia adalah otaknya. Kedua, Erwin Situmorang yang masih menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati setelah ditembak kakinya saat ditangkap bersama Ramlan. Erwin berperan menyekap sebelas korban di kamar mandi. Kemudian Alfins Bernius Sinaga yang berperan sebagai supir.
Adik Ramlan inisial R alias Ucok juga diciduk karena diduga menyembunyikan kedua pelaku. Saat ini, Ucok masih diperiksa sebagai saksi di kantor Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Satu orang lagi benama Yus Pane masih diburu polisi karena dia diduga kuat ikut terlibat kejahatan.
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif