Suara.com - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi masih mendalami penyebab terbakarnya Kapal Motor Zahro Express di Kepulauan Seribu.
"Kami sedang mengumpulkan data faktual dari lapangan, termasuk wawancara dengan kru, penumpang sudah kemarin, wawancara dengan krunya," ujar Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, Senin (2/1/2016).
Kapal Motor Zahro Express terbakar di Muara Angke pada Minggu (1/1/2017). Akibatnya 23 orang meninggal dunia, 17 orang luka-luka, 17 orang hilang. Sebanyak 194 penumpang selamat.
Tiga investigator KNKT yang dipimpin Aldrin Dalimunthe akan mengecek lokasi pembuatan Zahro Express. Tim ingin mempelajari apakah pembuatan kapal tersebut memenuhi standar atau tidak.
"Kita juga ingin melihat tempat pembuatan kapal, galangannya, ada gambar-gambar yang ada di sana yang terpasang. Soal alat keselamatannya apa saja, bagaimana dipasangnya, kita dalam tahap pengumpulan data di lapangan," kata dia.
Jumlah penumpang yang diangkut Zahro Express tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Kapal memiliki kapasitas 285 orang, sedangkan ketika kecelakaan terjadi, jumlah penumpang tercatat 238 orang.
Namun, sebelumnya beredar kabar jumlah pelampung yang tersedia di kapal hanya 100 buah.
Menanggapi kabar tersebut, Soerjanto mengatakan menurut informasi yang dia terima dari syahbandar menyebutkan jumlah pelampung sudah sesuai kapasitas kapal.
"Kalau pelampungnya menurut informasi dari syahbandar, kita juga melihat kapal yang di Muara Angke, pelampung pada umumnya mereka sesuai dengan kapasitas. Tapi mungkin karena kemarin terjadi kepanikan dan pelampung itu kan disimpan di beberapa tempat, karena apinya cepat membesar sehingga para penumpang untuk menuju ke tempat pelampung mungkin nggak ada aksesnya tertutup oleh apinya atau gimana," kata Soerjanto.
Kapal wisata Zahro terbakar setelah 15 menit bertolak dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban Kapal Zahro Express yang terbakar di Kepulauan Seribu. Kebakaran tersebut diduga akibat kelalaian.
"Kami sampaikan permintaan maaf, karena kejadian itu ada satu kelalaian," kata Budi Karya ketika mengunjungi korban di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (2/1/2016). Budi Karya didampingi pelaksana tugas Gubernur Jakarta Sumarsono.
Budi Karya berharap keluarga penumpang yang ditinggalkan tabah.
"Kami sekali lagi menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggal tabah," ujar dia.
Budi Karya memastikan Jasa Raharja akan memberikan uang santunan kepada keluarga korban.
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak