Suara.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono mendapat kesempatan untuk bertanya kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Agus yang bertanya pertama kali. Dia bertanya bagaimana perasaan pasangan petahana sebagai pengambil kebijakan melihat warga yang menjadi korban penggusuran sekarang hidup susah.
"Hidup semakin sulit dan akhirnya meninggalkan segalanya, terhempas dari kota jakarta selamanya. Akhirnya muncul pertanyaan, Jakarta buat siap, warga mana yang akan kita bahagiakan," kata Agus.
Ahok kemudian menjawab pertanyaan Agus. Ahok menegaskan sebenarnya kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan warga yang selama ini menjadi korban banjir. Pemukiman yang ditertibkan dan dipindahkan ke rumah susun adalah yang berada di daerah bantaran sungai.
Ahok mengatakan manfaat kebijakan sekarang sudah dirasakan warga Jakarta. Saat ini, musim lanina, hampir di semua kota di dunia sekarang ini kena dampai lanina. Tapi, Jakarta aman.
Ahok menyontohkan masalah di daerah Semper. Dulu, kalau banjir, genangannya sampai tiga minggu.
"Sekarang hanya hitungan jam," kata Ahok.
"Kami bukan singkirkan orang. Justru orang yang saya temui bersyukur karena warga aman. Kalau dulu, katanya, mereka dengar ambulans, lantas bertanya-tanya 'apakah anak saya meninggal karena jatuh ke sungai atau ketabrak" sekarang tidak," kata Ahok.
Ahok mengatakan selama ini seolah-olah pemerintah Jakarta hobi mengusir warga yang tinggal di pemukiman kumuh. Ahok menegaskan pemerintah tidak mengusir, tetapi meningkatkan kehidupan mereka di tempat baru, di rumah susun.
Dia mengungkapkan warga yang belum mendapatkan rusun adalah mereka yang tidak punya KTP Jakarta.
"Kalau yang KTP DKI dapat rusun," kata dia.
Kalaupun ada warga ber KTP Jakarta belum mendapatkan rusun, itu karena belum semua rusun terbangun.
"Jangan heran masih ada 400 titik (banjir). Kalau hujan masih banjir. Karena pembangunan rusuns siap, kami kerjakan semua," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'
-
Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Hari Cuti Bersama Tahun 2026, Catat Tanggalnya