Sekretaris Jenderal Dewan Syuro DPD FPI DKI Jakarta Novel Bamukmin Chaidir Hasan. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Sekretaris Jenderal DPD Front Pembela Islam Jakarta Habib Novel Bamukmin mengaku sering diteror usai memberikan kesaksian di sidang kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada tanggal 3 Januari 2017. Novel mengatakan teror dilakukan lewat telepon dan pesan singkat.
"Saya kan mendapat teror setelah pas tanggal 3 (Januari 2017 usai) bersaksi," kata Novel kepada Suara.com, Kamis (26/1/2017).
Karena merasa diteror terus, Novel akan minta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
"Saya serahkan ada beberapa bukti atas puluhan teror ada beberapa nomor yang sudah saya tuntut, dengan bukti bukti yang dihubungi, SMS, teror nggak berhenti," kata Novel.
Sayangnya, Novel tidak menjelaskan seperti apa teror yang diterimanya.
"Saya kan mendapat teror setelah pas tanggal 3 (Januari 2017 usai) bersaksi," kata Novel kepada Suara.com, Kamis (26/1/2017).
Karena merasa diteror terus, Novel akan minta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
"Saya serahkan ada beberapa bukti atas puluhan teror ada beberapa nomor yang sudah saya tuntut, dengan bukti bukti yang dihubungi, SMS, teror nggak berhenti," kata Novel.
Sayangnya, Novel tidak menjelaskan seperti apa teror yang diterimanya.
"Macem-macem deh," katanya.
Novel mengatakan sudah mencatat semua nomor telepon yang dipakai untuk mengintimidasinya.
Novel berencana melaporkan intimidasi tersebut ke polisi, sebelum mengajukan perlindungan ke LPSK.
"Saya laporkan ke polisi bentuk teror itu supaya bisa ke LPSK saya olah dululah," katanya
Ketika ditanya kapan akan mengambil langkah hukum, Novel mengatakan belum dapat memastikan waktunya.
"Kita belum ada waktu, kita belum siapkanlah yang benar-benar lengkap dan jelas baru kita bisa action," kata dia
Novel merupakan salah satu saksi pelapor kasus dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok. Belakangan, dia dilaporkan tim pengacara Ahok ke Polda Metro Jaya karena diduga telah menyebarkan fitnah dan memberikan keterangan palsu di persidangan.
Novel menganggap langkah pengacara Ahok sebagai salah satu bentuk intimidasi kepada saksi. Dia menilai tuduhan yang dilayangkan pengacara Ahok untuk menjatuhkan kredibilitas para saksi di depan majelis hakim.
Selain Novel, pengacara Ahok juga telah melaporkan Ketua FPI Jakarta Habib Muchsin Alatas atas tuduhan yang sama.
"Intimidasi segala macem dilakukan agar saksi saksi lain tambah kecut, tambah takut, tambah enggak berani. Semua dilaporkan dengan saksi palsu lah, tuduhan yang lemahlah gitu. Padahal kita enggak bisa mengelak daripada bukti bukti yang ada," kata Novel.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
Terkini
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan
-
Kinerja DPR Banyak Dikritik, Adian Napitupulu: Terbelenggu Aturan Sendiri
-
'Kekuatan Siluman' di Balik Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Dino Patti Djalal Bongkar 3 Kejanggalan
-
Beda Biaya Kuliah Gibran di UTS Insearch Sydney vs MDIS Singapura, Bak Langit Bumi
-
Adian Napitupulu Ungkap Keluarga Driver Ojol Affan Sempat Dilarang Lihat Jenazah, Tidak Manusiawi!
-
Terungkap! Koperasi Akui 'Main Harga' Sewa Kios Blok M ke Pedagang, Tapi MRT Ogah Putus Kerja Sama
-
5 Anggota Penumpang Rantis Brimob Pelindas Affan Disidang Etik Pekan Depan: Dipecat atau Demosi?