Suara.com - Nama organisasi Front Pembela Islam saat ini sedang menjadi perbincangan hangat.
Aksi mereka yang belakangan ini menjadi sorotan adalah konsistensi menentang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terjerat kasus dugaan penodaan agama.
Walaupun diterpa berbagai isu negatif, pendukung FPI tetap banyak. Aksi-aksi mereka tetap diikuti oleh massa. Sebagai contoh aksi mereka bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI pada 4 November dan 2 Desember. Aksi 2 Desember sampai memenuhi seluruh pelataran Monas hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Menurut penilaian musisi yang kini menjadi calon wakil bupati Bekasi Ahmad Dhani, publik tertarik dengan FPI karena sikap mereka.
"Orang tertarik FPI sekarang karena pembelaan nya terhadap NKRI dan tegas anti komunis - ADP," tulis Ahmad Dhani di Twitter.
Ahmad Dhani merupakan salah satu tokoh yang ikut aksi 4 November. Dia orasi di mobil komando bersama pimpinan-pimpinan ormas Islam dan mengecam sikap Presiden Joko Widodo terhadap Ahok.
Di berbagai kesempatan, Sekretaris Jenderal DPD Front Pembela Islam DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin menyebut-nyebut gerakan komunisme di balik banyak konflik yang terjadi di negeri ini.
Dalam kasus terakhir, ketika posko DPC FPI Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2017) dini hari dilempar bom molotov, Novel meyakini pelakunya adalah orang yang membenci FPI.
"Yang pasti yang nggak suka FPI, yang nggak suka sama FPI ya komunis," kata Novel kepada Suara.com.
Tag
Berita Terkait
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Lita Gading Soroti Latar Pendidikan Iyeth Bustami di DPR: Lulusan Paket C
-
Ahmad Dhani Usulkan UU Anti-Flexing, Mulan Jameela Tenteng Tas Mewah Rp158 Juta
-
Steve Vai Puji Ahmad Dhani Jago Aransemen Musik dan Bikin Kopi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru