News / Metropolitan
Kamis, 16 Februari 2017 | 12:54 WIB
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan meninjau warga korban banjir Bukit Duri, Jakarta, Kamis (16/2/2017). [Suara.com/Agung Sandy Lesmana]

Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad menilai banjir yang terjadi di Jakarta disebabkan adanya peningkatan curah hujan di pintu air Katulampa, Bogor. Kiriman air dari Bogor menyebabkan sungai Ciliwung menjadi meluap.

"Kita mengantisipasi banjir kiriman, kalau hujan di Jakarta tidak ada masalah. Kalau hujan Bogor jadi masalah," kata Iriawan saat meninjau proses evakuasi warga yang terendam banjir di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2017)

Dia pun mengatakan akan melakukan koordinasi dengan Pemeritah Kota Bogor untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan.

"Banjir di sini pasti kiriman dari Sungai Ciliwung yang meluap sehingga kita koordinasi dengan wilayah Bogor untuk antisipasi," kata dia.

Iriawan mengatakan jika banjir juga masih kerap terjadi di beberapa titik di Jakarta seperti Kawasan Kemang, Jakarta Selatan dan Cilincing, Jakarta Utara. Namun, kata dia daerah yang kerap menjadi langgangn banjir adalah kawasan pemukiman penduduk yang berada dekat bantaran sungai Ciliwung.

"Bukit Duri langganan, Kemang, Pondok Karya, Cilincing. Tapi yang paling kena di bantaran sungai Ciliwung daerah sini (Bukit Duri) duluan," kata dia

Adapun proses evakuasi yang dipantau Kapolda yakni warga yang tinggal di RT 1, 2, 3 dan 4, RW 12 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Warga yang rumahnya terendam banjir di evakuasi menggunakan perahu karet dan diminta untuk mengungsi ke Gedung Garuda di Jalan Manggarai Selatan IX, Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Load More