Suara.com - Sejumlah ormas keagamaan yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) hari ini menggelar aksi di gedung DPR. Tujuan utama aksi ini adalah guna mendesak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diberhentikan dan segera dijebloskan penjara, karena telah berstatus terdakwa terkait kasus penodaan agama.
Sehubungan dengan itu, Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum (Kasubdit Bin Gakkum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Budianto, mengatakan bahwa pihak kepolisian akan melakukan pengamanan arus lalu lintas. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kemacetan dari imbas aksi demo yang rencana akan dimulai pada pagi ini.
"Dipersiapkan pengaturan lalu lintas untuk tetap mempertahankan Kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas) tetap dinamis dan kondusif, sehingga seluruh aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar," kata Budianto melalui keterangan tertulis.
Dijelaskan, penerapan rekayasa lalin dalam bentuk pengalihan arus akan dilakukan apabila jumlah massa pendemo sudah mulai memadati depan gedung DPR. Rekayasa arus lalin yang berkaitan dengan aksi unjuk rasa tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Arus lalu lintas dari Semanggi dialihkan ke Jalan Graha Pemuda-Asia Afrika-atau Palmerah-Permata Hijau.
2. Arus lalu lintas dari Jalan Graha Pemuda, diputarbalikkan ke Graha Pemuda-Asia Afrika-Palmerah-Permata Hijau.
3. Arus lalu lintas dari jalan tol yang akan keluar menuju arah DPR diluruskan ke Slipi Jaya.
4. Arus lalu lintas dari Jalan Jenderal Sudirman yang akan mengarah ke gedung DPR diluruskan ke arah Bundaran HI-Tanah Abang.
5. Arus lalu lintas dalam tol yang akan keluar Farmasi atau Ladogi diluruskan keluar di off-ramp Semanggi.
Selain melakukan pengaturan arus lalin, pihak kepolisian juga disebut telah menyiapkan kantong parkir bagi kendaraan-kendaraan yang mengangkut para peserta aksi.
"Tempat parkir dipersiapkan di Parkir Timur Senayan dan sepanjang Jalan Pemuda, satu lajur," jelas Budianto pula.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu