Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh pihak berperan mencegah anak-anak menjadi pengantar atau kurir narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza).
"Bandar narkoba sekarang mengincar anak-anak menjadi pengantar atau kurir narkoba sehingga kita semua harus bisa mencegahnya," ujar mensos di Kota Banjarbaru, Kalsel, Sabtu.
Pernyataan mensos disampaikan usai meresmikan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional IV Kalimantan yang berlokasi di Jalan Trikora Kota Banjarbaru.
Ia mengatakan, bandar narkoba mulai menjadikan anak-anak sebagai pengantar narkoba dengan memberikan mereka imbalan uang yang mencapai jutaan rupiah sehingga anak-anak itu bersedia.
"Saya pernah tanya dengan anak-anak yang menjadi pengantar narkoba, mereka mendapat upah Rp7 juta dan ada juga yang menerima imbalan hingga Rp14 juta," ujarnya.
Kasus lain yang diperoleh mensos saat menanyai anak-anak pengantar narkoba yang ditangkap polisi di Jakarta diketahui si anak naik pesawat kelas bisnis dengan hanya berpakaian biasa-biasa saja.
"Modus yang sudah mulai dilakukan bandar narkoba adalah memanfaatkan anak-anak mengantar narkoba melalui pesawat, setelah ditangkap polisi baru semua terungkap," ujarnya.
Ditekankan, anak-anak yang menjadi pengantar narkoba belum tentu bersalah dan mereka rata-rata tidak mengetahui barang apa yang diantar dan mengantar karena dijanjikan imbalan yang besar.
"Sekali lagi saya ingatkan, kita semua harus mencegah anak-anak menjadi kurir narkoba apalagi narkoba sudah menjadi teror menakutkan dan menghancurkan hidup penggunanya," ucapnya.
Dikatakan, strategi bandar narkoba memanfaatkan anak-anak karena bisa dengan mudah meminta mereka untuk mengantarkan suatu barang dan anaknya mau karena dijanjikan imbalan besar.
"Bandar narkoba mudah merekrut anak-anak dengan imbalan yang besar, apalagi mereka tahu anak-anak tidak akan dihukum seberat orang dewasa, hanya setengahnya," kata dia.
Ditambahkan, kemensos berupaya memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap anak-anak yang menjadi korban peredaran dan penyalahgunaan narkoba sehingga hidupnya lebih baik.
"Kemensos menyiapkan rumah singgah bagi anak-anak yang menjadi korban narkoba. Petugas berupaya untuk mengembalikan kehidupan mereka yang hilang karena narkoba," katanya. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh