Suara.com - Dua belas warga sipil terluka di Mosul akibat serangan senjata kimia yang merupakan pertama kalinya terjadi dalam pertempuran untuk kubu ISIS.
Seorang dokter dari Palang Merah Internasional (ICRC), berbasis di dekat Irbil, mengonfirmasikan insiden itu kepada BBC. Seorang anak 11 tahun, menjadi korban, bermasalah pada bagian pernapasan dan kulit. Orang tua dan bayi pun tidak luput menjadi korban serangan kimia ini.
Dokter ICRC mengatakan, zat yang digunakan masih belum diketahui. Tapi diperkirakan merupakan serangan zat kimia.
Korban cedera disebabkan dalam dua insiden terpisah, yakni ketika mortir menghantam di Mosul timur dan korban mengeluh ada bau busuk kimia.
"Dari keluhan para korban diperkirakan merupakan akibat dari serangan bahan kimia," kata direktur ICRC Timur Tengah Robert Mardini.
Luka-luka yang didapat mereka meliputi lecet, kemerahan di mata, iritasi, muntah dan batuk.
"Penggunaan senjata kimia dilarang berdasarkan hukum internasional," tambahnya.
Belum diketahui siapa yang harus disalahkan atas serangan itu. Namun mortir dari Mosul barat, tampaknya masih dipegang oleh Negara Islam (ISIS).
Telah lama ISIS diduga membuat dan menggunakan senjata kimia di wilayah Irak dan tetangga Suriah. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan itu dan bekerja dengan ICRC untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut.
Baca Juga: Enam Raja Maluku Laporkan Akun FB yang Sebut Jokowi Raja Kodok
Sementara itu, serangan ini dicatat sebagai yang pertama kalinya menggunakan senjata kimia dalam pertempuran terhadap Mosul. Namun, ISIS bukan satu-satunya aktor yang bisa dituduh menggunakan senjata kimia. Pasalnya, pemerintah Suriah diduga kerap berada di balik sejumlah serangan gas klorin terhadap warga sipil dalam perang sipil selama enam tahun di negara itu. Penggunaan klorin sebagai senjata dilarang di bawah 1997 Konvensi Senjata Kimia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'
-
Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Hari Cuti Bersama Tahun 2026, Catat Tanggalnya
-
Resmi Diumumkan, Ini Dia 8 Hari Cuti Bersama 2026, Siap-siap Atur Jadwal Libur Panjang dari Sekarang