Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Tawuran antara warga Tambak, Menteng, Jakarta Pusat, dan warga Gang Tuyul, Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (5/4/2017), merenggut dua nyawa. Pelajar SMA bernama Sutan Rafi Hakim Lubis (16) dan mahasiswa bernama Fikri Fadhlur Firmansyah (21) mati sia-sia.
Anggota polisi masih menyelidiki penyebab matinya Sutan. Dia tewas setelah ditembak pakai senapan angin.
"Memang ada info ada orang melihat pakai helm membawa senpi, tapi kami dalami itu siapa yang membawa senjata angin. Kami masih dari Polres Jaksel masih menelusuri berkaitan info," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (6/3/2017).
Sementara mengenai penyebab kematian Fikri, Argo mengatakan penyidik masih menunggu hasil autopsi.
"Kami masih menunggu dari Rumah Sakit Kramatjati. Nanti setelah kami autopsi mengetahui penyebab kematian," katanya.
Meski sudah jatuh dua korban jiwa, tawuran kembali terjadi sore ini.
Argo mengungapkan tawuran yang terjadi di dua kampung tersebut seringkali hanya dipicu masalah sepele, misalnya saling ejek. Untuk kasus kemarin, pemicunya suara petasan.
"Ada banyak ya penyebabnya. Dari kedua belah pihak sebenarnya seperti ejek ejekan antar kedua kampung, hingga menyebabkan semua warga tak terima hingga terjadi perselisihan. Ada juga lempar lemparan mercon akhirnya semua warga satu kampung ikut," kata dia.
Pencegahan
Argo mengatakan kepolisian akan membuat pos pengamanan di antara kedua wilayah.
"Jadi pos pengamanan ada setelah kejadian. Selain polisi menempatkan di sana agar tidak terulang kembali. Kami ada Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat)," kata Argo.
Argo mengatakan nanti petugas akan patroli rutin di kedua wilayah dan menjalin komunikasi.
"Kami adakan patroli di sana. Kami juga komunikasi dengan warga. Tentunya kedua pihak ini kita harap bisa komunikasi sendiri. Dengan harapan tidak terulang lagi. Kita melihat motifnya apa penyebab tawuran," kata dia
Untuk menyelesaikan konflik antara kedua kelompok warga, kata dia, polisi berencana mempertemukan perwakilan mereka untuk bicara.
"Akar permasalahan di sana kita bicarakan apa antar kampung. Dengan adanya dialog itu kita jadi tau apa akar permasalahannya. Kedua kampung itu yang mengetahui. Polisi sebagai fasilitator," kata Argo.
Pemerintah Provinsi Jakarta dan tokoh-tokoh masyarakat diharapkan turut membantu menyadarkan warga agar jangan mudah terpancing ikut tawuran.
"Tentunya kami berharap pemda dan tokoh masyarakat ikut melihat permasalahan di sana. Kami sama-sama memperbaiki permasalahan di sana," kata dia.
Anggota polisi masih menyelidiki penyebab matinya Sutan. Dia tewas setelah ditembak pakai senapan angin.
"Memang ada info ada orang melihat pakai helm membawa senpi, tapi kami dalami itu siapa yang membawa senjata angin. Kami masih dari Polres Jaksel masih menelusuri berkaitan info," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (6/3/2017).
Sementara mengenai penyebab kematian Fikri, Argo mengatakan penyidik masih menunggu hasil autopsi.
"Kami masih menunggu dari Rumah Sakit Kramatjati. Nanti setelah kami autopsi mengetahui penyebab kematian," katanya.
Meski sudah jatuh dua korban jiwa, tawuran kembali terjadi sore ini.
Argo mengungapkan tawuran yang terjadi di dua kampung tersebut seringkali hanya dipicu masalah sepele, misalnya saling ejek. Untuk kasus kemarin, pemicunya suara petasan.
"Ada banyak ya penyebabnya. Dari kedua belah pihak sebenarnya seperti ejek ejekan antar kedua kampung, hingga menyebabkan semua warga tak terima hingga terjadi perselisihan. Ada juga lempar lemparan mercon akhirnya semua warga satu kampung ikut," kata dia.
Pencegahan
Argo mengatakan kepolisian akan membuat pos pengamanan di antara kedua wilayah.
"Jadi pos pengamanan ada setelah kejadian. Selain polisi menempatkan di sana agar tidak terulang kembali. Kami ada Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat)," kata Argo.
Argo mengatakan nanti petugas akan patroli rutin di kedua wilayah dan menjalin komunikasi.
"Kami adakan patroli di sana. Kami juga komunikasi dengan warga. Tentunya kedua pihak ini kita harap bisa komunikasi sendiri. Dengan harapan tidak terulang lagi. Kita melihat motifnya apa penyebab tawuran," kata dia
Untuk menyelesaikan konflik antara kedua kelompok warga, kata dia, polisi berencana mempertemukan perwakilan mereka untuk bicara.
"Akar permasalahan di sana kita bicarakan apa antar kampung. Dengan adanya dialog itu kita jadi tau apa akar permasalahannya. Kedua kampung itu yang mengetahui. Polisi sebagai fasilitator," kata Argo.
Pemerintah Provinsi Jakarta dan tokoh-tokoh masyarakat diharapkan turut membantu menyadarkan warga agar jangan mudah terpancing ikut tawuran.
"Tentunya kami berharap pemda dan tokoh masyarakat ikut melihat permasalahan di sana. Kami sama-sama memperbaiki permasalahan di sana," kata dia.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bikin Pedagang Ketakutan, Fakta di Balik Maraknya Tawuran di Kalimalang Jaktim Terbongkar!
-
46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
-
Ngeri! Teror Air Keras Pelaku Tawuran di Jaktim, Tukang Parkir Warkop jadi Sasaran
-
Misteri Kematian Andri di Kali Green Crout: Keluarga Tolak Dugaan Tawuran, Ungkap Banyak Kejanggalan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf