Suara.com - Perkumpulan pengacara yang tergabung dalam Advokat Cinta Tanah Air akan menyampaikan seruan kepada Polri, pemerintah, dan penyelenggara pilkada Jakarta di Dunkin Donut, Menteng, Jakarta Pusat, siang ini.
Ketua ACTA Kris Ibnu T. Wahyudi mengungkapkan ACTA menginginkan pilkada Jakarta berlangsung adil dan jujur.
"Kami ingin pilkada ini tidak ada kecurangan. Kapi kepengin semua pihak menjaga netralitas, kalau menang harus menang secara gentle. Jangan ada keributan di tempat pemungutan suara. Jangan ada petugas KPPS (kelompok penyelenggaraan pemungutan suara) curang, jangan ada politik uang yang dikeluarkan tim calon tertentu," kata Kris kepada Suara.com.
Kris mengingatkan marwah penyelenggaraan pilkada yaitu untuk memilih pemimpin secara demokratis.
Pengacara-pengacara yang tergabung dalam ACTA telah meluncurkan Tim Reaksi Cepat ACTA untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan di pilkada Jakarta putaran kedua. Semenjak tim tersebut diluncurkan, mereka menemukan sejumlah indikasi kecurangan.
Kasus yang mereka temukan, di antaranya kasus penyanyi Giring Nidji membagi-bagikan sembako dengan memakai baju kotak-kotak khas pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Kasus tersebut telah dilaporkan ke badan pengawas pemilu.
"Hari Sabtu telah melaporkan ada temuan pembagian sembako oleh salah satu artis. Lalu lapor ke bawaslu dan dilakukan penyelidikan apakah benar pihak yang bagikan itu tim pasangan calon nomor dua, apakah benar artis ini, Nidji? Kalau benar ya lanjutkan ke sentra gakkumdu nanti diproses pidana. Tapi kalau nggak benar, ya bikin surat keputusan itu bukan pelanggaran," kata Kris.
Kris mengatakan ACTA bekerja berdasarkan koridor hukum dan akan menghormati proses hukum yang diselenggarakan penyelenggara pemilu asalkan dilakukan secara fair.
Kasus dugaan pelanggaran lain yang diidentifikasi Tim Reaksi Cepat ACTA yaitu penurunan spanduk bertuliskan "masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama" di masjid di daerah Jakarta Barat.
"Kami temukan spanduk yang minta diturunkan Polsek Tanjung Duren. Lalu, pengurus Masjid Al Fallah dipanggil penyidik hari ini. Kami akan mendampingi pengurus masjid. Aksi itu kan untuk menyerukan masalah ayat Al Quran," kata Kris.
Kasus berikutnya yang ditangani ACTA yaitu keributan di Jalan Kali Anyar 3, Tambora, Jakarta Barat. ACTA mendampingi warga pengeroyok Iwan yang merupakan pendukung Ahok. Iwan dikeroyok warga gara-gara berteriak "hidup Ahok" di telinga orangtua di pinggir jalan.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025