Masjid Al Jihad, Gang BB, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2017). [suara.com/Welly Hidayat]
Front Pembela Islam mengimbau umat muslim di Jakarta untuk membantu warga yang sedang berduka cita. Sikap FPI menyusul maraknya spanduk propaganda yang dipasang masjid untuk menolak mengurus jenazah pendukung calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Kalau menurut kami, alangkah baiknya ini menjadi medan dakwah kami. Kami mengimbau kepada seluruh umat bahwa siapapun dia, masih saudara kami. Kami punya kewajiban untuk mengurus jenazahnya," kata juru bicara FPI Slamet Ma'arif kepada Suara.com, Rabu (15/3/2017).
Slamet mengatakan pimpinan FPI telah menginstruksikan kepada seluruh laskar untuk membantu mengurus jenazah yang ditolak masjid dan musala karena dianggap mendukung Ahok.
Tapi, FPI tetap setuju bahwa pemimpin Jakarta haruslah muslim. Itu sebabnya, kata Slamet, laskar akan mengunjungi keluarga jenazah yang ditolak pengurus masjid untuk menjadikan kasus tersebut sebagai pelajaran untuk memilih pemimpin yang benar.
"Jadi, FPI sendiri ke bawah mengimbau ini menjadi medan dakwah kami. Bagaimana yang kemarin salah jalan memimpin pemimpin kafir, kemudian meninggal, kami akan kunjungi keluarganya, tunjukkan Islam rahmatan lil alamin," kata dia.
FPI, kata Slamet, akan membimbing mereka agar jangan salah menggunakan hak pilih di pilkada Jakarta putaran kedua. Namun, dia tidak menyebut FPI akan mengarahkan pilihan ke calon gubernur yang mana.
"Kami urus jenazahnya, kalau perlu kami akan datangi tahlilannya. Supaya keluarganya tidak salah jalan di putaran kedua dan bisa memilih pemimpin muslim," kata Slamet.
Menjelang pilkada Jakarta putaran kedua, aparatur pemerintah giat menyingkirkan spanduk-spanduk bernuansa SARA. Front Pembela Islam mendukung tindakan penertiban tersebut.
"Kalau untuk pemasangan spanduk, sudah ada anjuran itu. Biarkan Satpol PP yang menertibkan. Kalau memang ditempatkan di tempat yang dilarang, melanggar aturan, silakan dicabut saja. Kan ada aturan pemasangan spanduk, kan. Itu pemerintah yang lebih tahulah," kata Slamet.
Tapi, Slamet berharap aparat tetap mengedepankan dialog dengan para pengurus masjid dan warga yang memasang spanduk-spanduk tersebut agar tak terjadi gesekan yang justru kontraproduktif dengan upaya menciptakan pilkada yang damai.
"Kalau menurut kami, alangkah baiknya ini menjadi medan dakwah kami. Kami mengimbau kepada seluruh umat bahwa siapapun dia, masih saudara kami. Kami punya kewajiban untuk mengurus jenazahnya," kata juru bicara FPI Slamet Ma'arif kepada Suara.com, Rabu (15/3/2017).
Slamet mengatakan pimpinan FPI telah menginstruksikan kepada seluruh laskar untuk membantu mengurus jenazah yang ditolak masjid dan musala karena dianggap mendukung Ahok.
Tapi, FPI tetap setuju bahwa pemimpin Jakarta haruslah muslim. Itu sebabnya, kata Slamet, laskar akan mengunjungi keluarga jenazah yang ditolak pengurus masjid untuk menjadikan kasus tersebut sebagai pelajaran untuk memilih pemimpin yang benar.
"Jadi, FPI sendiri ke bawah mengimbau ini menjadi medan dakwah kami. Bagaimana yang kemarin salah jalan memimpin pemimpin kafir, kemudian meninggal, kami akan kunjungi keluarganya, tunjukkan Islam rahmatan lil alamin," kata dia.
FPI, kata Slamet, akan membimbing mereka agar jangan salah menggunakan hak pilih di pilkada Jakarta putaran kedua. Namun, dia tidak menyebut FPI akan mengarahkan pilihan ke calon gubernur yang mana.
"Kami urus jenazahnya, kalau perlu kami akan datangi tahlilannya. Supaya keluarganya tidak salah jalan di putaran kedua dan bisa memilih pemimpin muslim," kata Slamet.
Menjelang pilkada Jakarta putaran kedua, aparatur pemerintah giat menyingkirkan spanduk-spanduk bernuansa SARA. Front Pembela Islam mendukung tindakan penertiban tersebut.
"Kalau untuk pemasangan spanduk, sudah ada anjuran itu. Biarkan Satpol PP yang menertibkan. Kalau memang ditempatkan di tempat yang dilarang, melanggar aturan, silakan dicabut saja. Kan ada aturan pemasangan spanduk, kan. Itu pemerintah yang lebih tahulah," kata Slamet.
Tapi, Slamet berharap aparat tetap mengedepankan dialog dengan para pengurus masjid dan warga yang memasang spanduk-spanduk tersebut agar tak terjadi gesekan yang justru kontraproduktif dengan upaya menciptakan pilkada yang damai.
Komentar
Berita Terkait
-
Di Reuni 212, Muncul Usulan 2 Desember Jadi Hari Ukhuwah dan Libur Nasional
-
Beda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Reuni Akbar 212 Bakal Digelar Usai Magrib
-
Terpopuler: Promo Sepatu Black Friday hingga Zodiak Paling Beruntung 24-30 November
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh