Djarot Saiful Hidayat [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Di tengah masa kampanye jelang pilkada Jakarta putaran kedua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat punya cara masing-masing untuk berinteraksi dengan warga. Begitu juga dengan pasangan rival, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Tadi, Ahok membesuk Rosnah (72), warga RT 7, RW 12, nomor 24, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, yang sedang sakit.
Cara Djarot beda lagi. Dia lebih banyak menghadiri acara-acara komunitas. Seperti barusan, menghadiri acara istighotsah dan silaturahim dengan warga Jawa Timur yang tergabung dalam Paguyuban Arek Jawa Timur di Gelanggang Olahraga, Senen, Jakarta Pusat.
Di acara tersebut, Paguyuban Arek Jawa Timur deklarasi mendukung Ahok dan Djarot. Mereka pun menobatkan Djarot sebagai pembina dewan pimpinan pusat paguyuban.
"Kami dari Jawa Timur, Pak Djarot orang Jawa Timur, kami mendukung Pak Djarot," ujar Ketua Umum DPP Paguyuban Arek Jawa Timur Hambali.
Djarot mengapresiasi dukungan mereka.
"Terima kasih pada Cak Macan dan keluarga besar Pagar Jati yang mempercayakan pada saya untuk memenangkan pertarungan dalam Pilkada. Makanya saya tahu karakter warga Jawa Timur selalu kompak dan bersatu padu. Nomor siji, Pagar Jati satu, nomor loro, Pagar Jati maju," kata Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar, Jawa Timur, menambahkan komunitas yang mendukungnya beragam suku dan budaya. Hal ini, kata dia, menunjukkan adanya Bhinneka Tunggal Ika.
"Saya terima kasih dengan adanya istighotsah dan silaturahim warga Jawa Timur, besok lagi dari Bali, kemarin dari NTT, Batak, Sulawesi Utara, Betawi, kemarin lagi warga Sunda. Memang Jakarta miniatur Indonesia yang harus diperkokoh persatuannya dalam keberagaman, ini adalah prinsip-prinsip semboyan nenek moyang kita Bhinneka Tunggal Ika," kata dia.
Djarot mengajak warga Jawa Timur gotong royong menciptakan suasana yang sejuk jelang pilkada.
"Islam itu mengayomi. Ngayomi keberagaman apapun juga, Islam itu tidak pernah menyebarkan kebencian. Islam itu tidak pernah mencaci maki. Islam itu tidak pernah memukul, tapi merangkul. Saya minta seluruh warga yang tergabung Pagar Jati betul bisa menjadi pengayom umat di Jakarta," tutur Djarot.
Tadi, Ahok membesuk Rosnah (72), warga RT 7, RW 12, nomor 24, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, yang sedang sakit.
Cara Djarot beda lagi. Dia lebih banyak menghadiri acara-acara komunitas. Seperti barusan, menghadiri acara istighotsah dan silaturahim dengan warga Jawa Timur yang tergabung dalam Paguyuban Arek Jawa Timur di Gelanggang Olahraga, Senen, Jakarta Pusat.
Di acara tersebut, Paguyuban Arek Jawa Timur deklarasi mendukung Ahok dan Djarot. Mereka pun menobatkan Djarot sebagai pembina dewan pimpinan pusat paguyuban.
"Kami dari Jawa Timur, Pak Djarot orang Jawa Timur, kami mendukung Pak Djarot," ujar Ketua Umum DPP Paguyuban Arek Jawa Timur Hambali.
Djarot mengapresiasi dukungan mereka.
"Terima kasih pada Cak Macan dan keluarga besar Pagar Jati yang mempercayakan pada saya untuk memenangkan pertarungan dalam Pilkada. Makanya saya tahu karakter warga Jawa Timur selalu kompak dan bersatu padu. Nomor siji, Pagar Jati satu, nomor loro, Pagar Jati maju," kata Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar, Jawa Timur, menambahkan komunitas yang mendukungnya beragam suku dan budaya. Hal ini, kata dia, menunjukkan adanya Bhinneka Tunggal Ika.
"Saya terima kasih dengan adanya istighotsah dan silaturahim warga Jawa Timur, besok lagi dari Bali, kemarin dari NTT, Batak, Sulawesi Utara, Betawi, kemarin lagi warga Sunda. Memang Jakarta miniatur Indonesia yang harus diperkokoh persatuannya dalam keberagaman, ini adalah prinsip-prinsip semboyan nenek moyang kita Bhinneka Tunggal Ika," kata dia.
Djarot mengajak warga Jawa Timur gotong royong menciptakan suasana yang sejuk jelang pilkada.
"Islam itu mengayomi. Ngayomi keberagaman apapun juga, Islam itu tidak pernah menyebarkan kebencian. Islam itu tidak pernah mencaci maki. Islam itu tidak pernah memukul, tapi merangkul. Saya minta seluruh warga yang tergabung Pagar Jati betul bisa menjadi pengayom umat di Jakarta," tutur Djarot.
Komentar
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Djarot 'Ngamuk': Korupsi Segede Gajah Lewat, Kenapa Hasto dan Tom Lembong yang Cuma 'Kutu' Dihajar?
-
Jokowi Disebut Punya Kans Pimpin PSI, Djarot PDIP: Kita Nggak Ngurus, Kan Sudah Dipecat
-
Djarot di Pembekalan Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP: Anda Tidak akan Jadi Tanpa Partai Politik
-
Jelang Kongres, Djarot: Sebagian Besar Kader Menghendaki Ketua Umum PDIP Tetap Ibu Mega
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
Terkini
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto