Suara.com - Peti Jenazah mantan Presiden Soekarno selalu menjadi pusat perhatian bagi pengunjung Museum Prasasti, Tanah Abang Jakarta Pusat.
"Peti jenazah Soekarno inilah yang sering menjadi perhatian para pengunjung yang datang ke museum. Dulu tempatnya sempit jadi dipindahkan," kata Satuan Pelayanan Museum Taman Prasasti Andri Laksana dikutip dari Antara, Minggu (2/4/2017).
Peti tersebut telah ada sejak museum dibangun pada tahun 1975.
Menurut Andri koleksi peti mati lainnya dari museum tersebut adalah yang digunakan untuk membawa jenazah mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Data yang di dapat dari pihak museum, menyebutkan bahwa peti jenazah Soekarno digunakan untuk mengantar jenazah dari RSPAD Gatot Subroto menuju Wisma Yaso, (sekarang Museum Satria Mandala) kediaman Soekarno menghabiskan masa-masa terakhir hidupnya. Peti mati itu hibah dari Yayasan Palang Hitam Jakarta.
Sementara itu peti Mohammad Hatta digunakan untuk mengantar jenazah menuju Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
"Tetapi ada sumber lain yang menyatakan bahwa peti jenazah tersebut tidak digunakan untuk mengantar jenazah," katanya.
Peti Bung Hatta merupakan pemberian keluarga Bung Hatta untuk Museum Taman Prasasti sebagai koleksi benda bersejarah.
Museum Prasasti tidak memiliki data yang lengkap mengenai asal usul peti tersebut dibuat dimana dan kapan dibuat, karena pada saat diberikan ke pihak museum tidak disertai data benda tersebut, ucap Andri Laksana.
Selain peti jenazah, koleksi lain yang juga favorit pengunjung adalah Tugu Peringatan Tentara Jepang Kompi 9 Batalyon 16 Divisi 2 Kota Shibata yang gugur di Sungai Cijantung, Bogor.
Tugu ini menjadi tujuan wisatawan asing terutama wisatawan dari Jepang.
"Wisatawan dari Jepang tersebut biasanya melakukan upacara tertentu dan pembacaan doa pada saat berkunjung," kata Andri.
Terdapat tiga kereta kuda koleksi Museum Prasasti,satu di antaranya adalah kereta jenazah yang merupakan peninggalan pada masa kolonialisme Hindia-Belanda.
Pada kereta tertulis bahwa kereta merupakan buatan Batesville Casket Company Inc. yang berada di Indiana, Amerika sekitar tahun 1890-an.
Dua kereta lainnya, merupakan pemberian Presiden RI Joko Widodo saat menyelenggarakan Festival Kereta Kencana 2012 tanggal 4 Juli di Kota Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung: 'Hantu' Isu Lama Jokowi akan Terus Bayangi Pemerintahan Prabowo
-
Momen Megawati di UGM, Ungkap Perdebatan Lama dengan Sri Mulyani Minta Dana Research Tak Dipotong
-
Analis Bongkar Alasan Prabowo Copot Budi Gunawan: Imbas 'Agustus Kelam', Loyalitas Ganda Disorot
-
Sinyal Keras dari Istana: Prabowo Sebut Ada Gejala Makar, Perintahkan Aparat Tindak Tegas
-
CEK FAKTA: Benarkah KPK Panggil Megawati Terkait Puluhan Kasus Korupsi?
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
Dihukum Ringan, 3 Polisi Kasus Rantis Pelindas Affan Kurniawan Cuma Disanksi Minta Maaf, Mengapa?
-
'Seperti Pembunuhan tapi Tak Ada yang Mati,' Analogi 'Skakmat' Kubu Nadiem untuk Kejagung
-
Soal Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI, Raja Juli: Nanti Mas Ketum Yang Akan Umumkan ke Publik
-
Alarm Jakarta Tenggelam: Muhammadiyah Desak PAM Jaya Jadi 'PT' untuk Hentikan Sedot Air Tanah
-
Apes! Usai Liputan Sidang di PN Jakpus, HP Jurnalis ANTARA Dijambret di Gang Sempit
-
Kasus Affan Kurniawan, Tiga Brimob Ini Hanya Kena Sanksi Patsus 20 Hari dan Minta Maaf!
-
Menkum Resmi Serahkan SK Kepengurusan PSI 2025-2030, Cuma Semalam Langsung Jadi
-
Tenaga Surya Kalahkan Batu Bara, Namun Transisi Energi Masih Tertahan Kepentingan Fosil
-
Rudianto Lallo Soroti Teror Bom di Sekolah Internasional, Mendesak Respons Cepat Kepolisian
-
Kasus Ammar Zoni, DPR Sentil Rutan Salemba: Lapas Mestinya Bina Napi bukan Sarang Narkoba!