Suara.com - Sebagian pendukung calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak mau ikut-ikutan aksi bertema Tamasya Al Maidah pada hari H pencoblosan putaran kedua pilkada, 19 April 2017. Aksi mobilisasi massa dari luar Jakarta yang digalang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dan Gerakan Kemenangan Jakarta tersebut untuk mengawasi tiap-tiap tempat pemungutan suara.
Warga bernama Selfi (23) mengatakan tidak respek dengan ajakan aksi Tamasya Al Maidah.
"Saya mah nggak ngerti itu tujuannya Tamasya Al Maidah. Saya nggak tertarik ikut-ikut itu," ujar janda yang ditemui di acara deklarasi orang Batak yang tergabung Ikatan Batak Indonesia Raya untuk mendukung Anies-Sandiaga di Gelanggang Remaja, Jalan Otista, Jakarta Timur, Minggu (2/4/2017).
Hal yang sama juga diungkapkan warga bernama Aisyah (56). Dia tidak setuju dengan aksi massa yang membawa-bawa agama Islam.
Aisyah mengetahui ajakan aksi tersebut lewat pemberitaan di media televisi.
"Iya, saya tahu aksi Tamasya Al Maidah itu dari nonton TV. Tapi saya malas ikut-ikut aksi itu," ujar dia.
Warga Tanah Merah, Tanjung Priok, Jakarta Utara, bernama Monah (52), mengaku tidak tahu aksi tersebut.
"Saya nggak tahu, nggak mengerti yang begitu-begitu," tutur dia.
Sudah hampir 100 ribu warga dari berbagai daerah di Indonesia yang mendaftar ikut aksi Tamasya Al Maidah pada 19 April 2017.
"Yang daftar lewat aplikasi masih sedikit, belum capai 100 ribu," kata Wakil Ketua Gerakan Kemenangan Jakarta Farid Poniman kepada Suara.com, beberapa waktu yang lalu.
Farid menambahkan target peserta aksi Tamasya Al Maidah sampai 1,3 juta orang.
Farid mengungkapkan di luar umat Islam yang mendaftar lewat aplikasi online Tamasya Al Maidah, masih banyak yang baru menyampaikan pemberitahuan lewat telepon.
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengimbau masyarakat jangan ikut-ikutan aksi bertema Tamasya Al Maidah. Sebab, pengawasan dan pengamanan tempat pemungutan suara sudah dilakukan aparat berwenang.
"Kami menyampaikan kepada khalayak Tamasya Al Maidah tidak usah dilakukan. Mau tamasya kemana? Kami diperintah undang-undang untuk menjaga ketertiban," kata Iriawan usai rapat koordinasi di Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.
Kapolda juga meminta warga yang ingin menggunakan hak pilih jangan cemas kalau merasakan ada intimidasi. Pasalnya, aparat akan menjaga ketat TPS.
"Kami menjaga kenyamanan pemilih siapa saja (baik yang mau memilih) paslon dua atau tiga. Sehingga pemilih nyaman berada di TPS," kata dia.
Setiap TPS akan dijaga satu anggota polisi dan satu anggota TNI. Selain itu, pemerintah juga mengerahkan petugas.
Iriawan sudah menyampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk menambahk pasukan pengamanan.
"Tadi kami sudah menghadap Panglima TNI dan beliau sudah menyatakan kesanggupannya untuk menambah personel. Karena pangdam bilang hanya bisa menyanggupi 2/3 saja. Tapi setelah Kapolri berdiskusi dengan panglima beliau menyanggupi," kata dia.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India