Suara.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyiapkan solusi untuk menangani korban bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.
"Solusi darurat bagi keluarga korban bencana tanah longsor harus ada segera," ujarnya di sela meninjau lokasi bencana, Minggu.
Menurut dia, keluarga korban merupakan orang-orang dalam kondisi sedih yang kehidupannya perlu diurus sampai bisa bekerja kembali seperti sebelumnya sehingga harus diberikan dana bantuan hidup yang tenggang waktunya akan ditentukan kemudian.
"Bangunan dan uang bantuan hidup diberikan oleh Pemprov Jatim, sedangkan tanah oleh Pemkab Ponorogo," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya.
Solusi berikutnya, kata dia, adalah menciptakan harmonisasi antara manusia dan alam sehingga diharapkan Perhutani dapat memberikan sumbangan pemikiran terkait tanaman yang paling bagus untuk masyarakat.
Dalam kesempatan sama, Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwobiru juga menyatakan bencana longsor itu sebagai bencana tingkat provinsi dan kabupaten.
"Artinya, Pemprov Jatim dan Pemkab Ponorogo yang menangani, sedangkan Pemerintah Pusat melakukan pendampingan dan memfasilitasi, seperti pelatihan-pelatihan bagi korban," katanya.
Selain mengunjungi lokasi terjadinya bencana longsor, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga mengunjungi posko bencana di rumah Kades Banaran yang menampung 30 orang pengungsi.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pemprov Jatim, hingga hari ini dua korban jiwa ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, masing-masing atas nama Katemi (70) dan Iwan (27). [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu