Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Sandiaga Uno [suara.com/Bowo Raharjo]
Calon gubernur Jakarta petahana nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan calon wakil gubernur nomor urut tiga Sandiaga Uno duduk berdekatan di acara deklarasi damai pilkada Jakarta yang berlangsung di lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017).
Ketika Ahok dipersilakan untuk memberikan sambutan, mereka berdua berbarengan naik ke atas panggung.
"Karena wakil saya nggak dateng pinjam wakil. Karena gubernur (pasangan Sandiaga) nggak datang pinjam gubernur," ujar Ahok ketika menyampaikan pidato.
Ahok mengatakan selama ini tak pernah berkonflik dengan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga.
Sejak awal acara tadi, mereka menunjukkan keakraban.
"Kami berdua bercanda, kalau yang tiga menang, saham Saratoga (nama perusahaan) naik. Pada dasarnya Kami ini temen, suasana di bawah ini yang bikin suasananya jadi kayak nggak berteman," kata Ahok.
Ketika Ahok dipersilakan untuk memberikan sambutan, mereka berdua berbarengan naik ke atas panggung.
"Karena wakil saya nggak dateng pinjam wakil. Karena gubernur (pasangan Sandiaga) nggak datang pinjam gubernur," ujar Ahok ketika menyampaikan pidato.
Ahok mengatakan selama ini tak pernah berkonflik dengan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga.
Sejak awal acara tadi, mereka menunjukkan keakraban.
"Kami berdua bercanda, kalau yang tiga menang, saham Saratoga (nama perusahaan) naik. Pada dasarnya Kami ini temen, suasana di bawah ini yang bikin suasananya jadi kayak nggak berteman," kata Ahok.
Ahok mengatakan acara deklarasi ini sangat penting. Dia menyampaikan ucapan terima kasih pada aparat keamanan yang selama ini sudah berjuang demi keamanan Jakarta.
"Saya kira ini penting, pertama bahwa Jakarta dalam kondisi aman. Tak perlu mengkhawatirkan isu macam macam. Acara ini sangat kita apresiasi," kata Ahok.
Ahok percaya kepolisian akan menindak tegas siapapun yang mengintimidasi warga sehingga mereka tidak bebas memilih.
Sandiaga juga mengatakan pilkada harus berlangsung jujur dan demokratis.
"Mari kita sambut etalase demokrasi yang sejuk, yang mempersatukan, bukan yang memecah belah," ujar Sandiaga.
Sandiaga menyampaikan ucapan terima kasih kepada aparat keamanan yang berkomitmen untuk mengamankan pilkada.
"Inilah babak akhir, mari kita pastikan pemilu dapat berlangsung dengan aman dan tentram. Atas Anies, Ahok dan Djarot, kita berpatokan, kita sambut pemilu yang adil dan berintegritas," kata Sandiaga.
Di acara tersebut, Ketua KPUD Jakarta Sumarno mengatakan acara ini sangat penting meskipun hanya simbolik.
"Pesan ini penting dalam rangka mempersatukan dan kesatuan kita," ujar Sumarno.
Sumarno mengatakan dua hari lagi masyarakat Jakarta akan mencoblos. Suara mereka akan menentukan Jakarta.
"Kita ingin pilkada Rabu 19 April berjalan demokratis, jujur, adil dan damai," kata Sumarno.
Sumarno mengatakan pilkada yang demokratis dan damai merupakan harga mati. Sumarno mengimbau warga Jakarta yang sudah memiliki hak pilih untuk mencoblos sesuai hati nurani.
"Nggak boleh beda pilihan politik, beda jaket yang dikenakan, beda bendera yang dikibarkan, kita dipecah-pecah warga DKI Jakarta," kata dia.
"Mari kita sambut etalase demokrasi yang sejuk, yang mempersatukan, bukan yang memecah belah," ujar Sandiaga.
Sandiaga menyampaikan ucapan terima kasih kepada aparat keamanan yang berkomitmen untuk mengamankan pilkada.
"Inilah babak akhir, mari kita pastikan pemilu dapat berlangsung dengan aman dan tentram. Atas Anies, Ahok dan Djarot, kita berpatokan, kita sambut pemilu yang adil dan berintegritas," kata Sandiaga.
Di acara tersebut, Ketua KPUD Jakarta Sumarno mengatakan acara ini sangat penting meskipun hanya simbolik.
"Pesan ini penting dalam rangka mempersatukan dan kesatuan kita," ujar Sumarno.
Sumarno mengatakan dua hari lagi masyarakat Jakarta akan mencoblos. Suara mereka akan menentukan Jakarta.
"Kita ingin pilkada Rabu 19 April berjalan demokratis, jujur, adil dan damai," kata Sumarno.
Sumarno mengatakan pilkada yang demokratis dan damai merupakan harga mati. Sumarno mengimbau warga Jakarta yang sudah memiliki hak pilih untuk mencoblos sesuai hati nurani.
"Nggak boleh beda pilihan politik, beda jaket yang dikenakan, beda bendera yang dikibarkan, kita dipecah-pecah warga DKI Jakarta," kata dia.
Ketua Bawaslu Jakarta Mimah Susanti mengatakan telah membentuk tim pengawasan sampai ke tingkat TPS.
"Kami sudah membentuk jajaran kami sampai ke tingkat pengawas TPS sejumlah 13.034 yang ditempatkan di masing-masing TPS. Kami ingin pelaksanaan pilkada di TPS bisa berjalan baik," ujar Mimah.
Minah meminta semua kelompok masyarakat percaya dengan kinerja penyelenggara pemilu dalam mengawasi pencoblosan.
"Kami sudah membentuk jajaran kami sampai ke tingkat pengawas TPS sejumlah 13.034 yang ditempatkan di masing-masing TPS. Kami ingin pelaksanaan pilkada di TPS bisa berjalan baik," ujar Mimah.
Minah meminta semua kelompok masyarakat percaya dengan kinerja penyelenggara pemilu dalam mengawasi pencoblosan.
"Kami ingin juga kerjasama seluruh masyarakat Jakarta ikut serta memberikan suara dan menjaga keamanan dan kedamaian dalam pelaksaan pilkada DKI Jakarta," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
-
Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Tembak Mati Hansip di Cakung
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya