Ilustrasi penjara (Shutterstock).
Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara meringkus tiga tersangka kasus pengeroyokan, salah satu korbannya anggota Provost Polsek Tanah Abang Brigadir Didik Kuncoro. Ketiga tersangka yaitu Herlambang (35), Rahmatul Yado alias Cilot (26), dan Asep Suryaman alias Toben (33).
"Tiga pelaku pengeroyokan terhadap Anggota Provost Polsek Tanah Abang, Brigadir Didik Kuncoro, telah ditangkap. Ketiganya, disangka melakukan kekerasan disertai pencurian terhadap Didik," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Dwiyono, Jumat (21/4/2017).
Ihwal pengeroyokan ketika Toben berpura-pura meminjam telepon genggam kepada warga bernama Endi Suherman (29), Kamis (20/4/2017). Setelah selesai menelepon, bukannya berterimakasih, Toben malah marah-marah ketika ponsel diminta lagi oleh Endi.
Cilot kemudian memukul Endi. Endi dan rekannya, Yudi, kemudian hendak pergi dengan menggunakan mobil.
Tapi, tersangka mencegat mobilnya. Merasa terancam, mereka meminta pertolongan Muhammad Wahyudin yang kebetulan merupakan warga setempat. Ketika berusaha menolong rekan-rekannya, Cilot kemudian membacok Wahyudin.
"Kedua korban diminta turun dari mobil, kemudian dikeroyok dan dipukuli. Bonyok digebuki, Endi minta pertolongan Muhammad Wahyudin yang tinggal di sekitar tempat kejadian perkara. Pelaku malah membacok korban," kata Dwiyono.
Para korban kemudian kabur ke Jalan Gang 4 A, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Brigadir Didik datang ke lokasi kejadian. Para bandit ternyata semakin menjadi-jadi.
Dwiyono mengatakan melihat kedatangan Didik, Herlambang diduga menabrakkan sepeda motor ke arahnya hingga terjatuh. Dia juga ikut memukuli Didik di bagian kepala sebanyak tiga kali.
Belum puas, salah satu tersangka membacok Didik pada bagian lengan kanan bagian atas dan dahi sebelah kanan.
"Didik justru dikejar-kejar oleh pelaku. Didik ditarik, dikeroyok, dan dibacok," katanya.
"Mereka memukuli dan membacok Didik, kemudian mengambil barang-barang milik Didik, yakni satu unit ponsel merek Samsung, dan iPhone 5S," kata Dwiyono.
Sampai akhirnya, korban ditolong warga. Didik dilarikan ke rumah sakit. Sementara kasusnya dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara.
"Tiga pelaku pengeroyokan terhadap Anggota Provost Polsek Tanah Abang, Brigadir Didik Kuncoro, telah ditangkap. Ketiganya, disangka melakukan kekerasan disertai pencurian terhadap Didik," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Dwiyono, Jumat (21/4/2017).
Ihwal pengeroyokan ketika Toben berpura-pura meminjam telepon genggam kepada warga bernama Endi Suherman (29), Kamis (20/4/2017). Setelah selesai menelepon, bukannya berterimakasih, Toben malah marah-marah ketika ponsel diminta lagi oleh Endi.
Cilot kemudian memukul Endi. Endi dan rekannya, Yudi, kemudian hendak pergi dengan menggunakan mobil.
Tapi, tersangka mencegat mobilnya. Merasa terancam, mereka meminta pertolongan Muhammad Wahyudin yang kebetulan merupakan warga setempat. Ketika berusaha menolong rekan-rekannya, Cilot kemudian membacok Wahyudin.
"Kedua korban diminta turun dari mobil, kemudian dikeroyok dan dipukuli. Bonyok digebuki, Endi minta pertolongan Muhammad Wahyudin yang tinggal di sekitar tempat kejadian perkara. Pelaku malah membacok korban," kata Dwiyono.
Para korban kemudian kabur ke Jalan Gang 4 A, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Brigadir Didik datang ke lokasi kejadian. Para bandit ternyata semakin menjadi-jadi.
Dwiyono mengatakan melihat kedatangan Didik, Herlambang diduga menabrakkan sepeda motor ke arahnya hingga terjatuh. Dia juga ikut memukuli Didik di bagian kepala sebanyak tiga kali.
Belum puas, salah satu tersangka membacok Didik pada bagian lengan kanan bagian atas dan dahi sebelah kanan.
"Didik justru dikejar-kejar oleh pelaku. Didik ditarik, dikeroyok, dan dibacok," katanya.
"Mereka memukuli dan membacok Didik, kemudian mengambil barang-barang milik Didik, yakni satu unit ponsel merek Samsung, dan iPhone 5S," kata Dwiyono.
Sampai akhirnya, korban ditolong warga. Didik dilarikan ke rumah sakit. Sementara kasusnya dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara.
Ketiga tersangka kemudian dibekuk dan diseret ke tahanan Polres Metro Jakarta Utara. Mereka dikenakan Pasal 170 KUHP Juncto 365 KUHP Tentang pencurian dengan kekerasan dan terancam hukuman pidana tujuh tahun penjara.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Suzuki Bandit Kalah Ganteng, Pesona Hero Hunk 150 XTEC Bikin Kesengsem
-
Kronologi Penangkapan Bandit Bercelurit di Kebon Jeruk, Berawal dari Modus Beli Kontrasepsi
-
Bandit Negara Dilarang Kenyang Dalam Program Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan
-
Menteri ESDM Bahlil Jelaskan Aturan Baru Soal Perpanjangan IUPK, Ini Syarat Lengkapnya!
-
Kenapa Indonesia Panas Banget? Ini Jawaban Lengkap dari BMKG
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera, OC Kaligis 'Skakmat' Jaksa Pakai Saksi Mereka Sendiri
-
Bukan Feodalisme, Ustaz Adi Hidayat Sebut Cium Tangan Kiai Itu Warisan Adab
-
Semarang Peringati Pertempuran Lima Hari, Generasi Muda Didorong Memaknai Patriotisme
-
Baru Sebulan Menjabat, Purbaya Jadi Menteri Paling Bersinar di Kabinet Prabowo-Gibran
-
Lewat Creative Financing, Dampak Pengurangan DBH untuk Jakarta Bakal Terminimalisir
-
Politik Pangan Nasional, SPI Ungkap Dugaan Pelemahan Bapanas Demi Impor
-
Survei Index Politica: Dapat Nilai 'A', Publik Puas dengan Kinerja Setahun Presiden Prabowo