Suara.com - Massa buruh Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM - SPSI) ternyata dari kelompok pendukung pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno saat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Mereka yang membakar karangan bunga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di kawasan Balai Kota Jakarta.
Karangan bunga itu dipajang berjajar di trotoar depan kantor Balai Kota. Buruh menuntut agar Pemprov DKI menaikkan upah minimum provinsi tak dipenuhi.
"Aksi pembakaran karangan bunga ini kami lakukan karena Ahok tidak menaikkan UMP sampai sekarang. Bakar karangan bunga ini adalah sebagai simbol bersih-bersih," kata Idrus, Sekjen FSP LEM - SPSI kepada suara.com di depan Balai Kota Jakarta, Senin (1/5/2017).
Dia mengakui bahwa organisasi buruhnya mendukung Anies-Sandi saat Pilkada DKI putara kedua lalu. Bahkan Anies-Sandi sebagai pemenang Pilkada berjanji kepada mereka saat kampanye lalu akan menampung semua aspirasi buruh, seperti menaikkan UMP dan tuntutan lainnya.
"Anies-Sanddi sudah berjnji akan penuhi tuntutan kami. Kami juga sudah ada kontrak politik dengan Anies-Sandi waktu kampanye kemarin. Dia berjanji tidak akan gunakan PP 78 dalam menentukan UMP," ujar dia.
Saat ditanya apakah organisasi buruh FSP LEM SPSI ini mendukung pasangan Anies-Sandi saat Pilkada lalu, ia mengakui.
"Iya kami dukung Anies-Sandi, karena dia yang mau janji memenuhi tuntutan buruh. Kalau Ahok kan nggak mau," tutur dia.
Kemudian saat dikonfirmasi apakah ada pesanan politik tertentu dalam aksi pembakaran karangan bunga Ahok? Dia mengelak.
"Oh nggak ada," kata dia.
Baca Juga: Buruh: Sudah Kalah, Ahok Buat Sampah di Balai Kota
Kendati begitu, Idrus menyatakan bahwa dirinya bertanggung jawab atas pembakaran karangan bunga Ahok tersebut. Apabila ada yang menuntut dan memperkarakan secara hukum, ia siap menghadapi.
"Saya bertanggung jawab atas pembakaran karangan bunga ini," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf