Suara.com - Rumah almarhum Dodi Triono (59) di Pulomas Utara, nomor 7A, Jakarta Timur, mendapatkan isu yang tidak sedap. Kabar beredar melalui pesan berantai di percakapan WhatsApp, rumah tersebut disebutkan dijual murah. Padahal, pada kenyataannya tidak demikian. Informasi yang beredar tersebut dipastikan hoax atau kabar bohong.
Akibat terprovokasi kabar tidak benar tersebut, banyak calon pembeli dari berbagai daerah yang tertarik untuk membeli rumah tersebut. Padahal, sebaliknya rumah terbut sudah dihargai harganya tidak seperti yang disebutkan pesan perantai itu.
“Rumah terawat dengan baik. Ada penjaga yang merawat, membersihkannya. Juga sudah ada calon pembeli yang menawar dengan harga tinggi, namun belum cocok,” kata Aldri.
Aldri juga membantah kabar beredar yang menyebutkan rumah tersebut angker. Jahat orang yang menyebutkan rumah tersebut angker. Itu kabar bohong dan informasi itu tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Hal itu diperkuat dengan kesakian warga sekitar yang ditemui Suara.com. Warga dan petugas keamanan di sekitar lokasi tersebut mengatakan selama ini tidak ada yang aneh dari rumah tersebut. Bahkan, petugas keamanan mengatakan tak mungkin ada yang mistis di rumah orang yang dikenal baik.
Kabar bohong seputar rumah Dodi yang tersebar itu, kata Aldri, bisa membuat keluarga almarhum dilukai. Kabar tersebut bisa membuat luka bathin keluarga yang ditinggalkan almarhum terbuka kembali.
Informasi ini sekaligus untuk mengoreksi pemberitaan Suara.com yang tidak benar sebelumnya, juga untuk permintaan maaf kepada keluarga almarhum yang sudah terganggu oleh beredarnya informasi hoax tersebut.
Dodi merupakan pengusaha yang dikenal sangat baik oleh rekan-rekan serta warga di lingkungannya. Dia wafat pada akhir Desember 2016.
Dodi merupakan satu dari enam orang yang meninggal dunia karena menjadi korban penyekapan yang dilakukan komplotan penjahat.
Keenam orang yaitu Dodi, kedua anak Dodi yaitu Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), selain itu, Amel yang merupakan teman anak korban meninggal dunia. Dua supir keluarga, Yanto dan Tasrok (40), ikut tewas.
Sementara lima orang lainnya selamat dari penyekapan.
Kasus tersebut sangat menyita perhatian publik. Tak sampai lama, polisi dapat menangkap para pelaku.
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka