Jajak pendapat telah dimulai dalam pemilihan Presiden Korea Selatan. Pilpres Korsel sendiri berlangsung lebih awal akibat kemunculan skandal korupsi yang menjatuhkan Presiden Korsel sebelumnya, Park Geun-hye.
Posisis Moon Jae-in bersaing ketat dengan Ahn Cheol-soo dalam jajak pendapat tersebut.
Pemilu Korsel kali ini berlangsung dibawah pengawasan keamanan yang ketat seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan pihak Korea Utara.
Moon ingin meningkatkan kontak dengan Korea Utara. Kampanye Moon berbeda dengan Park yang sebelumnya memotong hampir semua hubungan dengan Pyongyang.
Koresponden BBC di Korea Selatan, Stephen Evans, Selasa (9/5/2017), mengatakan hal ini dapat menyebabkan ketegangan dengan Washington.
Pada hari terakhir berkampanye, Moon meminta "kemenangan yang luar biasa", dengan mengatakan bahwa hal itu akan membantu penyembuhan perpecahan nasional yang disebabkan oleh kejatuhan dan pemaksaan terhadap Park yang konservatif.
Adapun Ahn, mengatakan bahwa dia masih yakin bisa memenangkan pemilihan tersebut.
Sebagaimana diketahui, pada bulan Maret lalu Park menjadi Presiden Korea Selatan pertama yang dilengserkan dari kekuasaannya oleh pemakzulan. Park ditangkap dan diadili atas tuduhan penyuapan dan penyalahgunaan kekuasaan. Dia sendiri telah membantah melakukan kesalahan tersebut.
Baca Juga: AS dan Korsel Disebut Bikin Skenario Pembunuhan Kim Jong Un
Moon nyaris mengalahkan Park dalam pemilihan presiden terakhir di tahun 2012. Dia telah mengkritik dua pemerintahan konservatif sebelumnya karena gagal menghentikan pembangunan senjata Korea Utara.
Dia mengatakan bahwa dia menyukai pendekatan dua jalur untuk mendorong perubahan, dengan menggunakan dialog yang meningkat bersamaan dengan sanksi.
Koresponden BBC mengatakan bahwa jika Presiden AS Donald Trump bersikap keras dengan pihak Korea Utara, terutama jika ia melakukan uji coba nuklir lagi, pendekatan Moon justru dapat menyebabkan ketegangan baru yang lebih besar antara Seoul dengan Washington.
Selain masalah konflik dengan Korea Utara, masalah perekonomian domestik juga menjadi isu penting bagi pemilih di Pilpres Korea Selatan. Semua kandidat berjanji untuk melindungi pemulihan ekonomi Korea Selatan yang masih rapuh serta berjuang untuk menurunkan tingkat pengangguran kaum muda. (BBC)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah