Massa pendukung Ahok menyalakan lilin di depan LP Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (9/5/2017). [Suara.com/Bagus Santosa]
Baca 10 detik
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Andry Wibowo menjelaskan alasan polisi tidak membubarkan ratusan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang aksi mendukung Ahok sampai menutup Jalan Raya Bekasi, depan rumah tahanan Cipinang, Jakarta Timur, pada Selasa (19/4/2017), padahal melewati batas waktu yang ditentukan.
"Pertama tentunya medan, kemudian taktis, lalu struktur massa, itu perempuan dan anak-anak semua," kata Andry di Polda Metro Jaya, Rabu (10/5/2017).
Dia mengatakan jika waktu itu polisi memaksa membubarkan mereka, besar kemungkinan jatuh korban di pihak pendukung Ahok.
"Pertama tentunya medan, kemudian taktis, lalu struktur massa, itu perempuan dan anak-anak semua," kata Andry di Polda Metro Jaya, Rabu (10/5/2017).
Dia mengatakan jika waktu itu polisi memaksa membubarkan mereka, besar kemungkinan jatuh korban di pihak pendukung Ahok.
"Kalau polisi mengambil tindakan itu sangat berbahaya, jadi pertimbangan kemanusiaan lebih tinggi daripada yang lain kemarin, jadi itu saja pertimbangannya, tidak ada yang lain," kata dia.
Itu sebabnya, polisi memilih memakai pendekatan persuasif agar mereka secara bertahap membubarkan diri dengan tertib.
"Nah itu, bukan hanya itu, jiwa manusia itu lebih tinggi dari segala-segalanya," kata dia.
Massa akhirnya bubar setelah pelaksana tugas Gubernur Djarot Saiful Hidayat naik ke mobil komando pendukung. Djarot atas nama Ahok mengajak pendukung tetap cinta damai dan menghormati proses hukum. Djarot meminta mereka untuk pulang ke rumah.
Semalam, Ahok dipindahkan dari Cipinang ke Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Menurut Andry alasan pemindahan Ahok ke Mako Brimob demi alasan keamanan. Keputusan tersebut sudah melewati prosedur, antara lain kesepakatan Kepala Rutan Cipinang dan Kementerian Hukum dan HAM.
"Itu kan melalui rapat kakanwil kumham (kepala kantor wilayah kementerian hukum dan HAM), rutan, pengacara mereka. Polisi prinsipnya menerima bantuan, kalau alasannya, alasan keamanan, mereka sudah memberikan konsiderasi," kata dia.
Andry mengatakan kasus Ahok sangat menyita perhatian publik. Itu sebabnya, tingkat keamanan harus benar-benar jadi prioritas.
"Ya Mako Brimob, karena ini sosok yang menjadi perhatian publik," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?