Suara.com - Politikus Partai Golkar Akbar Tandjung mengimbau pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyudahi aksi turun ke jalan. Menurut Akbar jika diterus-teruskan, aksi massa tersebut bisa membuat publik tak bersimpati kepada mereka lagi.
"Saya pikir, ini sudah dilakukan aksi di beberapa tempat. Di pengadilan, tahanan, Balai Kota, dan terus dilakukan, itu kan bisa dipersoalkan nanti. Kita sampaikan saja konsen kita, cukup. Kalau misalnya berkelanjutan itu akan menimbulkan pertanyaan. Nanti ada reaksi (dari pihak lain) dan nanti jadi menimbulkan gesekan," kata Akbar di kediamannya, Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (11/5/2017).
Akbar dapat memahami aksi tersebut sebagai solidaritas. Tapi, sebaiknya pendukung Ahok tetap bijak.
"Kalau sifatnya memberikan respon dengan tujuan memperlihatkan suatu empati, silakan saja. Tapi kalau terus-menerus bisa menimbulkan berbagai macam apa nanti, bisa (ikut-ikutan) ke kota lain. Bisa menimbulkan reaksi-reaksi. Satu dua kali disampaikan cukuplah," ujarnya.
Menurut Akbar lebih baik menyerahkan seluruh proses hukum ini kepada penegak hukum. Apalagi, Ahok sudah mengajukan banding atas vonis dua tahun penjara.
Selain itu, pelaksana tugas Gubernur Jakarta Djarot Syaiful Hidayat juga sudah mengajukan diri sebagai penjamin penangguhan penahanan Ahok. Jika dikabulkan, Ahok akan menjadi tahanan kota.
"Kita hormati permintaan penangguhan penahanan itu proses hukum yang bisa dilakukan dan kita hormati itu sebagai hak terdakwa. Dan itu menjadi haknya institusi penegak hukum untuk menanggapi permintaan itu. Keputusannya tentu dalam waktu dekat ini. Kita ikuti saja perkembangnya," tuturnya.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025