Suara.com - Beberapa negara mengeluarkan imbauan perjalanan (travel advice) pascaledakan bom di Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5) malam.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia melalui laman web resminya yang diakses di Jakarta, Kamis, meminta seluruh warganya yang berkunjung atau tinggal di Indonesia untuk meninjau kembali rencana bepergian dan mengambil langkah tepat untuk meningkatkan keamanan pribadi mereka, serta selalu berhati-hati di tengah kerumunan besar.
"Warga AS didorong untuk memantau media dan sumber informasi lokal, serta mempertimbangkan informasi terkini dalam rencana dan aktivitas perjalanan pribadi," demikian tertulis dalam pernyataan tersebut.
Pemerintah AS menegaskan bahwa setiap masalah menyangkut keamanan harus ditangani oleh aparat penegak hukum Indonesia yang bertanggungjawab atas keselamatan seluruh warga asing yang berkunjung ke Indonesia.
Selain AS, pemerintah Inggris juga meminta warganya menghindari area Terminal Bus Kampung Melayu.
"FCO (Departemen Luar Negeri) memperingatkan bahwa ancaman terorisme di Indonesia masih tinggi. Anda harus waspada, berjaga setiap saat, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang," demikian rangkuman imbauan perjalanan dari Inggris.
Dalam imbauan tersebut dinyatakan bahwa setiap tahunnya sekitar 280 ribu warga negara Inggris berkunjung ke Indonesia dan sebagian besar kunjungan bebas masalah.
Namun, warga Inggris juga diingatkan bahwa kelompok teroris terus merencanakan serangan, dengan kapasitas dan niat untuk melakukan serangan kapan saja dan di mana saja.
Jenis serangan yang mungkin dilakukan antara lain bom bunuh diri dan tembakan senjata ringan yang menargetkan tempat-tempat umum dan keramaian.
"Ancaman dari para ekstremis tetap tinggi meski pihak berwenang Indonesia terus menggagalkan perencanaan serangan, termasuk menangkap terduga teroris yang terlibat dalam tahap persiapan lanjutan," tulis pernyataan yang dimuat dalam www.gov.uk itu.
Sementara itu, pemerintah Australia melalui laman resmi kementerian luar negerinya www.smarttraveller.gov.au memberikan status "high degree of caution" atau kewaspadaan tingkat tinggi terkait serangan teroris di Terminal Bus Kampung Melayu.
Level kewaspadaan tingkat tinggi merupakan level kedua dari total empat level dalam tahapan imbauan perjalanan Australia, yang berarti bahwa ada risiko besar di lokasi tertentu yang menjadi tujuan imbauan perjalanan.
Untuk level ini, otoritas Australia tidak melarang warganya pergi ke lokasi itu, namun meminta adanya pantauan khusus terhadap ancaman yang mungkin muncul dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
Pemerintah Australia meminta warganya mewaspadai situasi sekitar dan memantau informasi dari media terkait setiap perkembangan yang mungkin berdampak pada keselamatan dan keamanan.
"Kami menyarankan anda sangat berhati-hati terutama di Jakarta, Bali, dan Lombok mengingat ancaman serangan teroris yang cukup tinggi," demikian tertulis dalam pernyataan tersebut.
Selain mengimbau warganya untuk waspada terutama pada hari libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah Australia juga menyatakan terus menerima informasi yang mengindikasikan bahwa teroris mungkin merencanakan serangan di Indonesia.
"Polisi Indonesia telah menyatakan secara terbuka bahwa tersangka teroris mungkin berusaha menyerang warga Barat sebagai sasaran. Kelompok yang terkait dengan, atau terinspirasi oleh konflik di Suriah dan Irak memiliki motivasi anti-Barat," bunyi imbauan tersebut.
Dua ledakan bom yang terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB di Terminal Bus Kampung Melayu telah menewaskan lima orang dan melukai 11 orang lainnya.
Tiga korban tewas merupakan anggota kepolisian, yakni Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Ridho Setiawan, Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Taufan Tsunami dan Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Imam Gilang Adinata. Sementara dua lainnya merupakan pelaku bom bunuh diri.
Kurang dari 24 jam setelah kejadian, Polri telah mengidentifikasi dua pelaku teror bom bunuh diri itu.
Meski begitu, belum diketahui kedua pelaku berasal dari jaringan teroris apa dan motif di balik teror bom tersebut. (Antara)
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa