Suara.com - Sekjen PP PBSI Achmad Budiarto berkomentar terkait gagalnya Ihsan Maulana Mustofa di ajang Indonesia Open 2017 pada babak awal kualifikasi. Menurut Budi, Ihsan belum begitu matang dalam hal penampilan.
"Saya kira kita bisa menyaksikan bagaimana usaha Ihsan berhadapan dengan Wei Nan. Dalam gim pertama dia bisa menang, tapi di gim kedua dan tiga dia belum bisa mengatasi kendala yang dialami," kata Budi, dalam sesi jumpa pers di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2017).
Terkait kekalahan Ihsan di babak kualifikasi, PBSI enggan memberikan alasan apa pun. Budi hanya menambahkan bahwa sang pemain masih memiliki banyak kekurangan.
Meski begitu, gagalnya Ihsan di babak kualifikasi memang cukup disayangkan. Pasalnya, pada ajang Indonesia Open 2016 lalu, sang pemain mampu melaju ke babak semifinal sebelum dikalahkan oleh Lee Chong Wei.
"Ini bukan alasan, tapi sepertinya dia belum begitu perfect. Dan kami lihat gerakannya masih agak terkendala," kata Budi.
"Hasil ini sangat disayangkan. Tapi inilah pertandingan, bisa menang, bisa kalah. Ada yang lebih siap fisik, teknik dan mental, merekalah yang menang. Kelihatannya Wei Nan lebih siap," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan