Suara.com - Indonesia perlu segera mengadopsi Kalender Islam Global yang telah disepakati puluhan negara Islam. Hal ini diungkap Ketua Islamic Science Research Network (ISRN) Universitas Muhammadiyah Profesor Doktor Hamka (Uhamka) Tono Saksono.
"Sudah banyak 'software'-nya dan bisa diunduh di Google, seperti accurate time dan lain-lain," kata Tono di sela Pelatihan Hisab Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-DKI Jakarta, Sabtu (17/6/2017).
Kalender Hijriyah Global, ujarnya, telah disepakati untuk mulai digunakan oleh negara-negara Islam dunia, usai dilaksanakan Kongres Penyatuan Kalender Hijriah Internasional yang digelar di Istanbul, Turki, 28 hingga 30 Mei 2016.
"Kalender Islam global tersebut tentu menggunakan metode hisab (perhitungan)," katanya.
Tono mengatakan bahwa metode rukyatulhilal (mengamati bulan sabit) untuk menentukan awal bulan tidak bisa diandalkan karena menyebabkan umat Islam tidak memiliki kalender Hijriah.
"Setiap akhir bulan, kami harus merukyat lagi untuk tentukan awal bulan. Kalau tidak sesuai, dianulir (dianggap tidak sah). Jadi, kapan umat Islam punya kalender hingga 500 tahun ke depan, misalnya," ujarnya.
Dengan terus-menerus menggunakan kalender Gregorian (Masehi) yang memiliki selisih 11,5 hari dari kalender Hijriah, menurut dia, menyebabkan zakat terutang umat Islam secara kumulatif hingga 500 tahun ke depan mencapai 5 triliun dolar AS.
Ia mencontohkan, kelemahan penggunaan metode rukyatulhilal adalah di awal Ramadan 2024, yakni pada tanggal 10 Maret, Indonesia akan memulai puasa 13 jam lebih lambat daripada Meksiko, padahal pada Ramadan 1438 Hijriah umat Islam Indonesia berpuasa 13 jam lebih dahulu dari Meksiko, apalagi Indonesia berada di sebelah timur.
"Dengan kalender bersifat lokal, bahkan termasuk menggunakan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) penentuan awal bulan dalam Islam jadi kacau. Jadi, memang harus bersifat global," katanya. [Antara]
Baca Juga: Pilkada Jakarta Bisa Jadi Penyulut Pendirian Negara Islam
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka