Suara.com - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) menyatakan krisis air bersih di enam Desa Kecamatan Sahu Timur akibat musibah tanah longsor yang merusak pipa penyaluran air ke warga setempat.
"Saat ini, enam desa masing-masing Hoku, Gam, Gamyial, Campaka, Ngaon, dan Gamsugi belum teraliri air bersih karena pipa air rusak dihantam tanah longsor," kata Direktur PDAM Kabupaten Halmahera Barat, Suwibno Nurmidin dihubungi dari Ternate, Minggu (18/6/2017).
Permasalahan air bersih di Hamente, akibat longsor area lokasi penampungan yang menyebabkan terjadinya pemutusan pipa penyaluran.
"Terkait janjinya dihadapan Bupati Halbar sudah terealisasi, namun karena terjadi hujan yang berkelanjutan sehingga menyebabkan terputusnya pipa induk yang mengarah ke pemukiman warga," katanya.
Saat tanah longsor disertai rusaknya pipa saluran air yang menghubungkan ke permukiman warga, PDAM tidak mendapatkan laporan.
"Akan tetapi, saat ini kami sudah melakukan langkah antisipasi, tetapi terkendala dengan penyambungan pipa, jadi kami sudah meminta tenaga rekanan untuk memasangkan dan itu paling lambat hari ini telah bisa diselesaikan pengerjaan pipa yang rusak tesrebut," kata Suwibno.
Oleh karena itu, Suwibno mengharapkan masyarakat enam desa Hamente bersabar, karena pihaknya dalam upaya perbaikan dan dipastikan pekan depan sudah bisa menikmati air bersih seperti yang diharapkan bersama," katanya.
Sebelumnya, hujan deras yang terjadi di Kabupaten Halbar juga menggenangi sejumlah desa di Jailolo, ibukota Kabupaten Halbar. Menurut salah seorang warga Jailolo, Sofyan mengakui banjir yang terjadi akibat tersumbatkan drainase dan air meluap hingga ke ratusan rumah milik warga.
Untuk itu, dirinya berharap adanya bantuan pemkab setempat, terutama bersama-sama masyarakat setempat membersihkan genangan air yang masuk di rumah warga dan membenahi drainase yang mengakibatkan terjadinya banjir. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu