Suara.com - Tunggal putera India Kidambi Srikanth berhasil mengalahkan mengalahkan wakil Jepang Kazumasa Sakai dalam ajang Indonesia Open 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2017). Kidambi mengalahkan Sakai dalam dua game langsung dengan skor 21-11 dan 21-19.
Kidambi mengaku permainannya di laga final merupakan yang terbaik. Bahkan, strategi yang dijalani selama latihan berjalan tanpa kendala apapaun.
"Permainan dan taktik berjalan sesuai rencana. Ini adalah kemenangan yang saya butuhkan setelah kalah di Singapura," kata Kidambi, usai pertandingan.
Meski begitu, Kidambi menyebutkan bahwa lawan yang dihadapinya sangat sulit untuk dikalahkan. Namun, dia memiliki kunci untuk membuat mati Sakai sehingga terbawa oleh permainannya.
"Ini pertandingan yang luar biasa bagi kedua pemain. Kazumasa Sakai bermain bagus pada game kedua dan sempat unggul 11-6. Akan tetapi kunci kemenangan saya saat saya mampu menyamakan 13-13 berhasil," tambahnya.
Dengan kemenangan ini, Kidambi berhak meraih hadiah sebesar 75 ribu USD atau setara Rp997 juta. Gelar ini pula menjadi gelar perdana Kidambi di ajang Indonesia Open.
Sementara itu, Sakai mengungkap kekalahan dirinya. Menurutnya, pada laga tersebut dia tidak dalam keadaa prima.
Oleh karenanya, pebulutangkis yang cukup lancar berbahasa Indonesia itu sulit menandingi permainan cepat dari Kidambi.
"Pada game pertama saya sangat lelah itu membuat saya tidak bisa menguasai pertandingan. Adapun di game kedua saya mulai tampil baik, namun fisik kidambi sangat kuat dan smashnya sangat cepat," lanjutnya.
Meski begitu, Sakai cukup puas dengan hasil yang diraihnya hingga ke babak final. Sebagaimana diketahui, Sakai melaju ke final setelah berjuang dari babak penyisihan.
"Saya sih ingin menjadi juara tetpi cukup puas bisa mencapai final. Saya juga senang akan dukungan suporter Indonesia dan itu menjadi kekuatan saya di pertandingan ini," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO