Suara.com - Hari lebaran merupakan momentum bagi sebagian besar perantau untuk berkumpul kembali dengan keluarga di kampung halaman. Tapi tak semua orang punya kesempatan untuk mudik jika ada panggilan tugas.
Sumedi yang sudah 32 tahun mengabdi sebagai petugas pengamanan dalam gedung DPR punya banyak cerita. Dia tak setiap kali lebaran bisa pulang kampung.
"Memang tergantung dari jadwal piket," kata Sumedi berbincang dengan Suara.com, Jumat (23/6/2017).
Hari ini, merupakan hari pertama cuti libur lebaran di DPR. Baru masuk lagi pada Senin (3/7/2017).
Hari ini, dia masuk kerja bersama 53 petugas. Dia sadar tak bisa main-main dengan tanggungjawabnya karena yang dia jaga adalah gedung penting di negeri ini.
Setiap masa libur panjang, petugas mengunci semua ruangan. Satu jam sekali, anggota pamdal patroli untuk memastikan situasi baik-baik saja.
"Jadi, satu jam sekali, nanti ada anggota yang muter buat cek-lok," kata Sumedi sambil menunjukkan gestur mengunci pintu dengan menggunakan tangan kanannya.
Selama masa libur panjang, katanya, hanya pintu masuk ke DPR yang dibuka. Pintu tersebut untuk pejalan kaki yang berada di samping pos polisi Palmerah, serta pintu masuk dari Jalan Gelora, Senayan. Pintu tersebut baru ditutup pukul 13.00 WIB.
Lebaran tahun ini, Sumedi sangat beruntung. Dia bisa berkumpul bersama keluarga di hari H. Kebetulan sekali, kompinya dapat jatah masuk pekan depan.
"Jadi di DPR ini ada lima kompi. Saya kompi E. Dan hari ini yang piket Kompi E. Besok Kompi A, terus Kompi B pas lebaran. Nah saya masuk lagi pas hari Rabu (28/6/2017)," ujar anggota pamdal yang sudah mengabdi sejak Ketua DPR Amir Machmud.
Dia bersyukur karena akhirnya tahun ini merayakan lebaran bersama tiga anaknya yang merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada, Universitas Agung Tirtayasa, dan Universitas Padjadjaran.
"Jadi memang di sini biasanya sepi. Nggak ada kegiatan sampai cuti berakhir. Tapi kita tetap bertugas sampai selesai." katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Benarkah Mulan Jameela Hanya Lulusan SMA? Pendidikannya Disentil gegara Tas Mewah
-
1 Orang 1 Akun Medsos? Rencana Kontroversial Pemerintah Picu Perdebatan Sengit!
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO