Ilustrasi orang tenggelam. [Shutterstock]
Mahbud (18), penumpang kapal Kapal Motor Penumpang Mutiara Alas III, terjatuh saat berswafoto (selfie) di Selat Bali dan sampai sekarang belum ditemukan, Rabu (28/6/2017). Kejadian tersebut terjadi ketika kapal hendak sandar ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
"Dari keterangan saksi-saksi, ia berdiri terlalu ke pinggir sehingga saat kapal diterpa ombak ia terjatuh. Ini bukan kecelakaan transportasi," kata Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan /Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk I Made Astika, dikutip dari Antara, Rabu (28/6/2017).
Mahbud tercatat menyeberang ke Bali dengan tujuan melakukan ziarah religi bersama rombongannya yang menumpang satu bus.
Saat kapal menunggu giliran sandar di Pelabuhan Gilimanuk dan mengapung dengan jarak sekitar 100 meter dari dermaga, Mahbud berdiri di pinggir kapal untuk berswafoto. Dia terjatuh saat kapal diguncang ombak.
Made Astika mengatakan bahwa dalam setiap penyeberangan cuaca selalu tidak menentu sehingga petugas maupun anak buah kapal senantiasa mengimbau penumpang untuk tidak berdiri terlalu dekat di pinggir kapal. Ombak besar bisa datang setiap saat yang membuat kapal oleng.
KMP Mutiara Alas III berangkat dari Kabupaten Pasururan, Provinsi Jawa Timur. Kapal ini sudah dinyatakan layak berlayar sesuai Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan syahbandar.
Koordinator Pos SAR (search and rescue) Jembrana, Ida Bagus Suray Wirawan, mengatakan masih melakukan pencarian korban bersama tim gabungan dari Polisi Perairan, TNI Angkatan Laut, dan petugas pelabuhan.
"Sesuai arus laut, pencarian kami mengarah ke sisi selatan dengan radius dua mil dari tempat kejadian. Tapi, sampai sekarang korban belum kami temukan," katanya.
Dia mengatakan nelayan sekitar Kelurahan Gilimanuk sudah diberitahu tenang kejadian itu, agar mereka sambil melaut dapat ikut membantu mencari korban.
Pencarian akan dilakukan maksimal selama tujuh hari, dan ia pun berharap cuaca di Selat Bali mendukung sehingga korban bisa ditemukan.
"Kondisi saat ini,arus di Selat Bali cukup kencang dengan arah yang terus berubah-ubah. Biasanya tubuh korban mengikuti arah arus air," demikian Ida Bagus Suray Wirawan.
"Dari keterangan saksi-saksi, ia berdiri terlalu ke pinggir sehingga saat kapal diterpa ombak ia terjatuh. Ini bukan kecelakaan transportasi," kata Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan /Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk I Made Astika, dikutip dari Antara, Rabu (28/6/2017).
Mahbud tercatat menyeberang ke Bali dengan tujuan melakukan ziarah religi bersama rombongannya yang menumpang satu bus.
Saat kapal menunggu giliran sandar di Pelabuhan Gilimanuk dan mengapung dengan jarak sekitar 100 meter dari dermaga, Mahbud berdiri di pinggir kapal untuk berswafoto. Dia terjatuh saat kapal diguncang ombak.
Made Astika mengatakan bahwa dalam setiap penyeberangan cuaca selalu tidak menentu sehingga petugas maupun anak buah kapal senantiasa mengimbau penumpang untuk tidak berdiri terlalu dekat di pinggir kapal. Ombak besar bisa datang setiap saat yang membuat kapal oleng.
KMP Mutiara Alas III berangkat dari Kabupaten Pasururan, Provinsi Jawa Timur. Kapal ini sudah dinyatakan layak berlayar sesuai Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan syahbandar.
Koordinator Pos SAR (search and rescue) Jembrana, Ida Bagus Suray Wirawan, mengatakan masih melakukan pencarian korban bersama tim gabungan dari Polisi Perairan, TNI Angkatan Laut, dan petugas pelabuhan.
"Sesuai arus laut, pencarian kami mengarah ke sisi selatan dengan radius dua mil dari tempat kejadian. Tapi, sampai sekarang korban belum kami temukan," katanya.
Dia mengatakan nelayan sekitar Kelurahan Gilimanuk sudah diberitahu tenang kejadian itu, agar mereka sambil melaut dapat ikut membantu mencari korban.
Pencarian akan dilakukan maksimal selama tujuh hari, dan ia pun berharap cuaca di Selat Bali mendukung sehingga korban bisa ditemukan.
"Kondisi saat ini,arus di Selat Bali cukup kencang dengan arah yang terus berubah-ubah. Biasanya tubuh korban mengikuti arah arus air," demikian Ida Bagus Suray Wirawan.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Fakta Baru Mayat di Cikupa: Diduga Tewas Sepekan, Dibungkus Plastik dan Karung
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas
-
Misteri Mayat Pria Terikat di Tol Jagorawi Terkuak! Siapa Sosok Ujang Adiwijaya?
-
Tangan dan Mulut Terikat! Polisi Ungkap Kronologi Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Tol Jagorawi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana