Suara.com - Muhammad Hidayat Situmorang menjelaskan alasan kenapa melaporkan konten video blog putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, ke Polres Metro Bekasi Kota.
Di antaranya, dia tidak setuju dengan sikap Kaesang yang langsung menganggap aksi anak-anak meneriakkan "bunuh Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)" sebagai tindakan yang tidak baik. Menurut Hidayat, Kaesang tidak paham akar masalah.
"Iya, makanya kok dia (Kaesang) bisa bilang kalau anak-anak yang bilang 'bunuh Ahok-bunuh Ahok' itu jelek. Anak-anak itu bisa bilang begitu kan pasti tahu akar masalahnya, sudah paham sehingga mereka bisa ngomong gitu," kata Hidayat, Kamis (6/7/2017).
Hidayat mengaku tidak punya motif lain melaporkan Kaesang, kecuali karena menduga ada pelanggaran hukum yang terjadi dalam konten vlog Kaesang.
"Saya sebagai warga negara yang baik, apabila melihat ada pelanggaran hukum, pasti harus dilaporkan. Saya melihat ada diakun itu. Sekaligus, saya juga membantu pihak kepolisian untuk menegakkan hukum. Kita harus melakukan pelurusan itu, dan meluruskannya harus melalui proses hukum," tutur Hidayat.
Hidayat juga mempersoalkan pemakaian kata ndeso yang berkali-kali ditekankan dalam vlog. Menurut Hidayat kata itu memiliki konotasi merendahkan dan mengandung ujaran kebencian kepada warga pedesaan.
"Kata ’ndeso’ itu sebuah golongan masyarakat, yakni masyarakat desa. Nah, kata itu dikonotasikan negatif menjadi ’masyarakat rendahan.’ Misalnya ’dasar ndeso lu,’ ’dasar kampungan lu,’ maka masyarakat desa itu rendahan," kata Hidayat.
"Ujaran kebencian, membenci masyarakat desa, sehingga seseorang tidak bisa mengatakan ’dasar ndeso’ menjadi konsumsi publik. Kalau hanya berdua, ’eh kamu ndeso’ itu tidak apa-apa," kata lagi.
Ketika diminta untuk menjelaskan siapa subyek yang dituju Kaesang dengan kata-kata ndeso, Hidayat mengatakan:
"Tadi, kalau dikatakan subyeknya siapa, dikembalikan kepada isi video itu sendiri. Video itu isi pemikiran si pengunggah. Pengunggah itu menganggap orang yang kembali dari luar negeri itu merusak, minta proyek, nepotisme dan sebagainya," tutur Hidayat.
Komentar Kaesang tentang 'bapak minta proyek' juga dianggap Hidayat mengandung adu domba.
"Yang mudah diingat itu, lontaran kata-kata mengadu domba, mengkafir-kafirkan, tidak mau menyalatkan karena perbedaan milih pemimpin. Jadi, menurut saya, pernyataan itu lontaran ujaran kebencian,” kata dia.
Berita Terkait
-
Bando Erina Gudono Seharga 4 Kali Lipat UMR Jogja, Kesederhanaannya Dulu Dipertanyakan
-
Senasib dengan Kaesang Pangarep, 4 Bisnis Gibran Rakabuming Juga Bangkrut Tapi Tambah Tajir
-
Istri dan Menantu Jokowi Jadi Sorotan: Akun IG Ini Bongkar Gaya Hidup Mewah Mereka
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Citra Sederhana Makin Ambyar, Akun IG Ini Kuliti Kemewahan Iriana Jokowi dan Erina Gudono
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi