Bendera Hitam ISIS dipasang orang misterius di pagar Markas Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2017). [dok. polisi]
Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan GOH (20), orang yang meneror Polsek Kebayoran Lama dengan memasang bendera ISIS dan mengirim surat kaleng berisi ancaman melakukan aksi secara personal.
"Lone wolf ya. Dia kerja sendiri-sendiri ya. Ada keinginan (sendiri dari pelaku)," kata Iriawan di Jakarta, Senin (10/7/2017).
DOH melakukan aksi tersebut setelah kena doktrin paham radikal yang dipelajarinya lewat media sosial.
"Dia melihat ada internet, lalu ada keinginan di otaknya, sudah tercuci, baru dia lakukan itu," kata Iriawan.
Itu sebabnya, Iriawan akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk kembali menutup situs-situs yang menyebarkan paham radikal.
Saat ditangkap di rumahnya, Jalan H. Nurisan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/7/2017), polisi mendapati barang bukti berupa petunjuk DOH mempelajari paham radikal melalui grup dan channel Manjanik, Ghuroba, UKK, Khilafah Islamiyah.
DOH membeli buku karangan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah, Aman Abdurrahman, yang telah berbaiat ke kelompok teroris ISIS melalui daring.
"Kami akan koordinasi dengan Kemenkominfo untuk memblock konten itu," katanya.
Iriawan juga menambahkan penyidik juga tengah menyelidiki isi percakapan anggota grup aplikasi Telegram yang diikuti DOH.
"Lone wolf ya. Dia kerja sendiri-sendiri ya. Ada keinginan (sendiri dari pelaku)," kata Iriawan di Jakarta, Senin (10/7/2017).
DOH melakukan aksi tersebut setelah kena doktrin paham radikal yang dipelajarinya lewat media sosial.
"Dia melihat ada internet, lalu ada keinginan di otaknya, sudah tercuci, baru dia lakukan itu," kata Iriawan.
Itu sebabnya, Iriawan akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk kembali menutup situs-situs yang menyebarkan paham radikal.
Saat ditangkap di rumahnya, Jalan H. Nurisan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/7/2017), polisi mendapati barang bukti berupa petunjuk DOH mempelajari paham radikal melalui grup dan channel Manjanik, Ghuroba, UKK, Khilafah Islamiyah.
DOH membeli buku karangan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah, Aman Abdurrahman, yang telah berbaiat ke kelompok teroris ISIS melalui daring.
"Kami akan koordinasi dengan Kemenkominfo untuk memblock konten itu," katanya.
Iriawan juga menambahkan penyidik juga tengah menyelidiki isi percakapan anggota grup aplikasi Telegram yang diikuti DOH.
"Ya akan kami selidiki," katanya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Dokter Tifa Klaim Punya Data Australia, Sebut Pendidikan Gibran 'Rawan Scam dan Potensial Fake'
-
Kronologi Horor di Kantor Bupati Brebes: Asyik Lomba Layangan, Teras Gedung Tiba-tiba Runtuh
-
Ikut Terganggu, Panglima TNI Jenderal Agus Minta Pengawalnya Tak Pakai Sirine-Strobo di Jalan
-
Anggaran Jumbo Pertahanan RI Rp187,1 Triliun, Panglima TNI: Senjata Canggih Itu Sangat Mahal
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi