Direktur Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Irwan Amrun mengatakan anak melakukan bullying atau penindasan terhadap orang lain bisa terjadi karena dia kurang mendapatkan perhatian.
"Jadi ada keinginan untuk mem-bully orang jadi framenya bukan karena keinginan, tetapi pada kebutuhan. Fenomena yang saya lihat orang itu butuh empati, orang itu butuh perhatian, perlu kasih sayang tetapi tidak didapatkan, caranya gimana? Caranya berbuat sesuatu yang menurutnya dapat perhatian," ujar Irwan kepada Suara.com di Double Tree by Hotel Hilton, Jakarta pusat. Kamis (20/7/2017)
Perilaku bullying kembali menjadi perhatian pemerintah dalam sepekan terakhir. Setelah kasus bullying menimpa M. Farhan, mahasiswa berkebutuhan khusus di Universitas Gunadarma, muncul lagi kasus yang melibatkan anak-anak SD dan SMP di Tanah Abang.
Irwan menyoroti perilaku nakal tersebut dari segi mental.
"Salah satunya dalam bentuk perhatian, tetapi mungkin menurut saya ada dari segi mental, jadi kita harus perhatikan kan keunikannya macam-macam," kata Irwan
Irwan juga menyoroti perilaku anak yang kurang mau berbaur dengan orang lain.
"Pendidikan kita buat apa 3,5 tahun, tapi yang didapat IPK nyaris 4, tetapi dapatnya dari apa? Dari kampus, kos dan perpustakan, tetapi mana ada dari keorganisasiannya, olahraganya, berbaur dengan masyarakat, tidak ada. Mestikannya kan harus ada pendidikan dasar," ujar Irwan.
Menurut Irwan perilaku bullying sudah populer sejak jaman dahulu. DIa mengatakan perilaku nakal tersebut bisa juga terjadi karena masyarakat dibodohi oleh hal-hal tertentu. (Rani Febriyani)
"Jadi ada keinginan untuk mem-bully orang jadi framenya bukan karena keinginan, tetapi pada kebutuhan. Fenomena yang saya lihat orang itu butuh empati, orang itu butuh perhatian, perlu kasih sayang tetapi tidak didapatkan, caranya gimana? Caranya berbuat sesuatu yang menurutnya dapat perhatian," ujar Irwan kepada Suara.com di Double Tree by Hotel Hilton, Jakarta pusat. Kamis (20/7/2017)
Perilaku bullying kembali menjadi perhatian pemerintah dalam sepekan terakhir. Setelah kasus bullying menimpa M. Farhan, mahasiswa berkebutuhan khusus di Universitas Gunadarma, muncul lagi kasus yang melibatkan anak-anak SD dan SMP di Tanah Abang.
Irwan menyoroti perilaku nakal tersebut dari segi mental.
"Salah satunya dalam bentuk perhatian, tetapi mungkin menurut saya ada dari segi mental, jadi kita harus perhatikan kan keunikannya macam-macam," kata Irwan
Irwan juga menyoroti perilaku anak yang kurang mau berbaur dengan orang lain.
"Pendidikan kita buat apa 3,5 tahun, tapi yang didapat IPK nyaris 4, tetapi dapatnya dari apa? Dari kampus, kos dan perpustakan, tetapi mana ada dari keorganisasiannya, olahraganya, berbaur dengan masyarakat, tidak ada. Mestikannya kan harus ada pendidikan dasar," ujar Irwan.
Menurut Irwan perilaku bullying sudah populer sejak jaman dahulu. DIa mengatakan perilaku nakal tersebut bisa juga terjadi karena masyarakat dibodohi oleh hal-hal tertentu. (Rani Febriyani)
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Di Balik Akun Anonim dan Ironi Perundungan di Ruang Digital
-
Mensos Gus Ipul: Sekolah Rakyat Harus Bebas dari Bullying dan Kekerasan!
-
Cinta Ditolak, Bocah SD Pukuli Adik Cewek Incarannya hingga Gegar Otak
-
124 Siswa Trauma Akibat Kematian Zara Qairina, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Luka Parah Zara Qairina Bikin Merinding, Dokter: Kalaupun Hidup, Kondisinya seperti Mayat
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos
-
Didukung Senior dan Mayoritas DPW, Eks Mendag Agus Suparmanto Dideklarasikan Maju Jadi Caketum PPP
-
Menpar Widiyanti Disebut Mandi Pakai Air Galon Saat ke Pelosok
-
Mendagri Bagikan 2.000 Paket Sembako Kepada Warga Tanah Tinggi Dalam Peringatan HUT ke-15 BNPP
-
Kata-kata Menkeu Purbaya: Jangan Fomo soal Investasi! Doyan Belanja Gak Apa-apa Asal Sesuai Kantong