Suara.com - Sebanyak 118 pengendara kendaraan bermotor di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang terjaring pada hari pertama razia Program Bulan tertib Trotoar, Selasa (1/8/2017).
Ratusan pemilik kendaraan tersebut terjaring razia karena nekat memarkirkan sepeda motor maupun mobilnya di atas trotoar.
"Di antaranya ada 62 unit mini bus angkutan umum. Kartu KIR (pengujian kendaraan bermotor) kendaraan itu kami tahan. Sementara yang tidak punya kartu KIR, STNK atau SIM sopirnya kami tahan,” kata Kepala Suku Dinas Hubungan Transportasi Jakarta Pusat, Harlem Simanjuntak, Selasa.
Selain angkutan umum, terdapat tiga mobil milik pribadi yang pentil bannya dicabut. Tak hanya itu, dua mobil pribadi yang diparkir di trotoar Jati Baru Bengkel, Tanah Abang, juga diderek petugas.
Sementara untuk jenis kendaraan roda dua, petugas menilang 33 unit sepeda motor. Sebanyak 18 motor di antaranya diangkut oleh petugas.
Harlem mengatakan selama Bulan Patuh Trotoar, pihaknya akan beroperasi setiap hari pada pukul 08.00 WIB sampai 15.30 WIB.
Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, TNI, dan Polri dikerahkan untuk membersihkan trotoar dari sepeda motor ojek, mobil parkir, dan pedagang kaki lima.
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Bulan Tertib Trotoar akan dilaksanakan selama satu bulan Agustus.
Program ini merupakan rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan RI Agustus 2017. Djarot ingin pejalan kaki juga merdeka dengan mendapatkan haknya.
Baca Juga: Alasan Promotor Dream Theater Pilih Yogyakarta Ketimbang Jakarta
"Makanya masyarakat harus tahu bahwa kita benar-benar (ingin kembalikan fungsi trotoar). Sebagai bulan kemerdekaan, maka trotoar harus dikembalikan fungsinya ya," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu