Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi segera mencari solusi atas keluhan sejumlah atlet Indonesia tentang kekurangan fasilitas, uang saku, honor pelatih dan fasilitas lainnya dalam SEA Games 2017.
"Kami mencermati keluhan sejumlah atlet Indonesia atas kekurangan fasilitas, uang saku, honor pelatih, alat-alat latih dan fasilitas lainnya. Kami minta pemerintah melalui Pak Imam Nahrawi agar sungguh-sungguh mencarikan solusi bagi persoalan ini," kata Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jakarta seperti dikutip Antara, Kamis (31/8/2017).
Cak Imin menegaskan DPP PKB memahami kerja keras Menpora Imam Nahrawi yang juga kader PKB, selama ini. Namun dia meminta pemerintah memprioritaskan uang saku, honor dan alat latih atlet dan pelatih.
"Pemerintah dan seluruh jajaran, baik di pusat maupun birokrasi daerah, ayo sama-sama mengevaluasi minimnya prestasi kita di SEA Games Malaysia. Mengevaluasi bukan berarti melemparkan kesalahan. Mengevaluasi berarti berjuang menghindari terulangnya kelemahan serupa di masa depan," katanya.
Menurut Cak Imin, DPP PKB siap membantu pemerintah dalam bentuk apapun sesuai kemampuan.
"Apabila dibutuhkan. Saya juga telah instruksikan kader kami di Komisi X agar mengawal kinerja Kemenpora lebih detail lagi. Pihak swasta dan BUMN semestinya juga dilibatkan untuk mendukung," ujar Cak Imin.
Dia mengingatkan Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games XVIII. Maka evaluasi penting dilakukan agar perhelatan Asian Games bisa berjalan mulus dan membanggakan.
Cak Imin sendiri telah meminta penjelasan Menpora atas keluhan atlet. Dia menekankan Imam Nahrawi selaku kader PKB yang mendapat amanah sebagai menteri harus siap menghadapi apapun reaksi publik.
"Apresiasi dan kemarahan pasti datang berganti-ganti. Bekerja keras lah selalu. 'Sepi ing pamrih, rame ing gawe'. Selebihnya, serahkan pada Yang Kuasa," ujar Cak Imin.
Seruan PKB terhadap kadernya itu menyusul kasus peraih medali emas tolak peluru, Eki Febri Ekawati.
Pengorbanan dan kerja keras Eki merebut medali emas di SEA Games 2017 tak berbanding lurus dengan hak yang seharusnya diterimanya.
Uang akomodasi yang seharusnya sudah diterimanya rupanya belum dibayarkan sejak Januari tahun ini. Kekecewaan atas keterlambatan pembayaran itu pun dituangkannya ke media sosial Instagram.
"Saya atlet peraih emas SEA Games 2017. Uang akomodasi (makan, penginapan, dll) belum juga dibayar dari bulan Januari-Agustus. Padahal SEA Games sudah hampir selesai. Gimana mau maju? Birokrasi dan sistem olahraga di Indonesia yang ribet," keluh Eki.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta