Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto [suara.com/Dian Rosmala]
Baca 10 detik
Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Febri Diansyah mengatakan operasi pemasangan ring pada organ jantung tersangka Setya Novanto di Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Jakarta Timur, berlangsung lancar.
"Jadi secara umum memang sudah dilakukan tindakan pemeriksaan jantung dan juga pemasangan ring terhadap pasien. Dan disampaikan juga oleh dokter bahwa pemeriksaan dan pemasangan ring tersebut berjalan secara baik," kata Febri di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (19/9/2017).
Tim KPK tidak hanya mendapatkan keterangan dari dokter, tetapi juga melihat langsung keadaan Novanto.
"Setelah itu pasien harus beristirahat terlebih dahulu di salah satu ruangan dan tim juga melihat saudara SN sedang istirahat di sana. Dari informasi yang kami dapatkan saat istirahat tidak menggunakan infus atau oksigen," katanya.
"Istirahat itu dibutuhkan menurut dokter untuk melihat apa akibat atau efek-efek pasca tindakan medis dilakukan," Febri menambahkan.
Sebelum operasi di Rumah Sakit Premier, Novanto dirawat di Rumah Sakit MRCC Siloam, Semanggi, Jakarta, karena masalah gula darah dan vertigo.
Karena sakit, Novanto tidak bisa menghadiri dua kali panggilan KPK.
"Jadi secara umum memang sudah dilakukan tindakan pemeriksaan jantung dan juga pemasangan ring terhadap pasien. Dan disampaikan juga oleh dokter bahwa pemeriksaan dan pemasangan ring tersebut berjalan secara baik," kata Febri di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (19/9/2017).
Tim KPK tidak hanya mendapatkan keterangan dari dokter, tetapi juga melihat langsung keadaan Novanto.
"Setelah itu pasien harus beristirahat terlebih dahulu di salah satu ruangan dan tim juga melihat saudara SN sedang istirahat di sana. Dari informasi yang kami dapatkan saat istirahat tidak menggunakan infus atau oksigen," katanya.
"Istirahat itu dibutuhkan menurut dokter untuk melihat apa akibat atau efek-efek pasca tindakan medis dilakukan," Febri menambahkan.
Sebelum operasi di Rumah Sakit Premier, Novanto dirawat di Rumah Sakit MRCC Siloam, Semanggi, Jakarta, karena masalah gula darah dan vertigo.
Karena sakit, Novanto tidak bisa menghadiri dua kali panggilan KPK.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Sindiran Pedas? Akademisi Sebut Jejak Sopir Sahroni, Noel, Setnov, Bahlil, hingga Haji Isam
-
Bukan di Bawah Bahlil, Golkar Siapkan Posisi 'Dewa' untuk Setya Novanto?
-
"Enaknya Jadi Setnov": Koruptor Rp 2,3 Triliun Bebas, Keadilan Jadi Lelucon?
-
Politisi NasDem Bela Remisi Setnov? 'Fine-Fine Saja' Lalu Singgung Amnesti Hasto dan Tom Lembong
-
Bebas dari Penjara, Kekayaan Setya Novanto Tembus Ratusan Miliar!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO