Suara.com - Sebuah vas Cina senilai antara 500 franc Swiss (Rp6 jutaan) dan 800 franc Swiss (Rp11 juta), berhasil dijual dengan harga fantastis. Harga yang dibanderol mencapai 5 juta franc Swiss atau kisaran Rp69 miliar di sebuah rumah pelelangan Jenewa.
Menurut katalog, vas bunga, yang tingginya 60 cm dan menggambarkan tiga naga biru dengan latar belakang kuning, berasal dari abad ke-20, namun diberi tanda yang tidak terverifikasi dari abad ke-18 era Qianlong.
Saat proses perlelangan, sempat ada perebutan oleh dua orang yang percaya vas itu sebenarnya dari abad ke-18.
Pelelang di rumah lelang Geneve-Encheres mengatakan bahwa usia vas tersebut sulit untuk dievaluasi secara akurat dan cenderung konservatif dalam perkiraan mereka.
"Ini adalah harga saat ketuk palu sehingga dengan komisi totalnya 6,08 juta franc Swiss (Rp84 miliaran)," kata juru lelang Olivier Fichot dikutip Asia One dari AFP.
Harga akhir 10.000 kali lebih banyak dari perkiraan katalog.
Pembeli amatir dari Asia, berada di ruangan untuk pelelangan, sementara pesaingnya mengajukan penawaran melalui telepon. Fichot mengatakan bahwa itu adalah tawaran tertinggi yang pernah dilakukan di Jenewa, di luar perhiasan dan jam tangan.
Rekor rumah pelelangan sebelumnya adalah patung Budha perunggu yang dijual seharga 550.000 franc Swiss atau sekitar Rp7 miliar.
Baca Juga: Pecahkan Vas Cina Seharga Rp11,7 Miliar, Seniman Meksiko Minta Ampun
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal