Suara.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan sasaran perjuangan perbaikan Jaminan Kesehatan Nasional yang dilakukan organisasi itu melalui aksi jalan kaki juga untuk kepentingan polisi dan keluarganya.
"Kegiatan 'longmarch' itu untuk mengingatkan pemerintah bahwa sehat adalah hak rakyat, dan tidak mengganggu masyarakat umum. Bahkan masyarakat menyambut antusias, karena aspirasi mereka terkait masih buruknya pelayanan jaminan kesehatan merasa terwakili," katanya dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (29/9/2017).
"Jamkeswatch" dibentuk oleh KSPI dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia(FSPMI) sebagai fungsi kontrol pelaksanaan JKN dan BPJS Kesehatan.
Ia menyampaikan protes keras atas tindakan pihak kepolisian yang menghentikan jalan kaki Surabaya - Jakarta yang dilakukan lembaga sosial KSPI "Jamkeswatch" bersama relawannya, yang dipimpin langsung Direktur Advokasi & Koordinator Relawan Nasional "Jamkeswatch" KSPI, M. Ade Lukman Hakim Khumaeny.
Dalam perjalanannya, Ade Kenzo --sebutan akrab M. Ade Lukman Hakim Khumaeny-- dan tim relawan sempat dihentikan pihak kepolisian pada Selasa (26/9) di Polres Tuban.
Relawan "Jamkeswatch" yang mengawal jalan kaki Surabaya-Jakarta, Arif, menyampaikan kronologis dihentikannya aksi itu.
Ia menjelaskan pada Selasa (26/9) sekitar jam 08.00 WIB, perjalanan dimulai dari Pantai Sowan menuju Rembang, Jateng. Akan tetapi, di dekat Polsek Bancar, rombongan jalan kaki diberhentikan oleh kepolisian. Alasannya adalah untuk koordinasi.
Pimpinan organisasi FSPMI dan KSPI yang kebetulan ikut dalam aksi itu melakukan melakukan koordinasi, sedangkan Ade Kenzo dan tim kesehatan yang membawa ambulans melanjutkan perjalanan.
Di tengah perjalanan, sekitar jam 11.30 WIB, Ade Kenzo dan tim kesehatan memutuskan untuk istirahat di masjid.
Baca Juga: Ekspresikan Diri dengan 21 Warna Lipstik dan Lip Cream Ini
Usai shalat zuhur, Ade Kenzo kembali didatangi pihak kepolisian dari Polsek Bancar. Ketika itu kembali terjadi perundingan yang menghasilkan kesepakatan, Ade Kenzo dan tim ambulans melanjutkan perjalanan, sedangkan tim pengawal pulang ke daerah masing-masing.
Ketika Ade Kenzo dan tim ambulans kembali melanjutkan perjalanan, memasuki wilayah Jateng, perjalanan diberhentikan lagi oleh pihak kepolisian dan dibawa ke Polres Tuban.
Di Polres Tuban, Ade Kenzo didampingi puluhan buruh yang datang dari berbagai daerah, seperti Gresik, Surabaya, dan Semarang.
Kondisi sama, kembali dialami Ade KenZo saat memasuki kawasan Pati, Jateng.
Said Iqbal mempertanyakan apa alasan pihak kepolisian menghentikan jalan kaki itu.
"Padahal apa yang disampaikan adalah untuk jaminan kesehatan yang lebih baik untuk seluruh rakyat, termasuk untuk kepentingan dari bapak-bapak dari kepolisian," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar kepolisian memperbolehkan aksi jalan kaki itu melanjutkan perjalanan hingga Jakarta.
Deputi Presiden FSPMI Obon Tabroni mengatakan bahwa sikap kepolisian yang menghentikan aksi jalan kaki itu mengada-ada.
Menurut dia, Ade Kenzo hanya menunaikan nazarnya untuk jalan kaki Surabaya-Jakarta terkait dengan jaminan kesehatan.
"Masa jalan kaki karena menjalankan nazar harus ada izin," kata Obon.
Ade Kenzo mengatakan rute jalan kaki Surabaya-Jakarta yang dimulai Selasa (19/7) itu, dimulai dari Kota Surabaya, Jawa Timur, menuju Gresik-Lamongan, dan Babat.
Berita Terkait
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
-
Fabio Lefundes Sebut Laga Borneo FC vs Persebaya Berkualitas Tinggi Meski Tak Full Team
-
Hasil Persebaya vs Borneo FC: Gol Telat Malik Risaldi Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU