Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di Gedung PTIK, Kemayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2017). (suara.com/Dian Rosmala)
Suara.com - Kelolisian Republik Indonesia mengatakan senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46mm sebanyak 280 pucuk di Soekarno Hatta, bukan baru pertama kali diadakan. Terhitung, sudah tiga kali Polri mengadakannya, yakni Tahun 2015, 2016 dan yang terakhir Tahun 2017 sekarang.
"Karena memang ini bukan yang pertama untuk barang sejenis. Dan ini ketiga kali. Tahun 2015 dan 2016 sudah pernah masuk," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2017).
Sementara itu, di tempat yang sama Dankor Brimob Inspektur Jenderal Polisi Murad Ismail mengatakan, jika yang belum mengetahui senjata tersebut, memang terkesan seram.
"Mendengar nama Arsenal Stand Alone Grenade Launcher itu luar biasa dan kita mendengar nama itu seakan-akan grenade launcher yang luar biasa. Padahal pelurunya bulat. Pelurunya ada banyak, ada peluru karet, ada peluru hampa, ada peluru gas air mata, ada peluru asap, dan ada juga peluru yang menimbulkan ledakan, tapi tabur," kata Murad.
Kata Murad, senjata tersebut pernah dipakai tahun 1998 tapi beda model. Dan mempunyai generasi yang diperbarui. Murad membantah jika senjata ini dapat menghancurkan sesuatu seperti tembok ataupun anti tank. Dan menurut dia digunakan di daerah operasi untuk senjata kejut.
"Ini bukan buat anti tank atau apa. Ini digunakan juga untuk di daerah operasi," kata Murad.
Dia pun membenarkan bahwa senjata tersebut bukan pertama kali. Dan memang prosedurnya dicek oleh BAIS TNI.
"Jadi kita masukan dulu nanti dichek sama BAIS, sesuai enggak apa yang kita masukin dengan manifes. Baru bisa rekomendasi BAIS keluar. Dan ini saya yang tanda tangan ditunjukan ke BAIS," tutup Murad.
Diketahui senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher Kal 40 x 46mm disebut telah ditahan oleh BAIS TNI. Adapun jumlahnya 280 pucuk dengan 5.932 butir peluru. Senjata asal Bulgaria ini diimpor oleh PT. Mustika Duta Mas. Dimana akan didistribusikan ke Korps Brimob Polri dengan menggunakan Pesawat Charter model Antonov AN-12 TB dengan Maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun